Mengenang 1 Tahun Meninggalnya Haji Harmoko, Azisoko: Ada Dua Hal yang Harus Dijadikan Teladan keluarga

Minggu 03 Jul 2022, 17:32 WIB
Anak almarhum H. Harmoko, Dimas Azisoko Harmoko saat memberikan sambutan.(aldi)

Anak almarhum H. Harmoko, Dimas Azisoko Harmoko saat memberikan sambutan.(aldi)

Diketahui, Harmoko adalah seorang politikus dan jurnalis Indonesia yang aktif pada masa Orde Baru. Pergulatannya di dunia wartawan selama 23 tahun mengantarkannya menjadi menteri penerangan zaman Presiden Soeharto. Tak hanya itu, ia juga menjadi politikus dan Ketua MPR RI, sekaligus sempat meminta Soeharto turun dari jabatannya karena desakan rakyat Indonesia.

Harmoko menjadi Menteri Penerangan Republik Indonesia pada era Orde Baru selama 3 periode berturut-turut dari tahun 1983 hingga tahun 1997. Selain itu, pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 7 Februari 1939 ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dari tahun 1993 selama 5 tahun.

Lanjut, sebagai informasi, sebelum terjun di dunia politik, pada awalnya Harmoko merupakan seorang wartawan dan kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka setelah lulus dari sekolah menengah. Lalu, pada tahun 1964 mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini juga pernah menjadi wartawan di Harian Angkatan Bersenjata.

Setahun kemudian, kariernya semakin menanjak. Selain menjadi wartawan di Harian API, Harmoko juga dipercayakan sebagai Pemimpin Redaksi surat kabar berbahasa Jawa, Merdiko. Lalu, pada tahun 1966 hingga 1968, Beliau pun menjadi penanggung jawab Harian Mimbar Kita.

Pada 16 April 1970 bersama rekan-rekannya, Harmoko mendirikan Harian Poskota. Di bawah kepemimpinannya, oplah Poskota meningkat hingga mencapai 200.000 eksemplar di tahun 1983.

Kredibelitas Harmoko membuatnya dilirik Presiden Soeharto hingga akhirnya ia berhasil menjabat sebagai Menteri Penerangan RI selama 14 tahun sejak 1983. (Aldi)

Berita Terkait

News Update