ADVERTISEMENT

Jalankan Misi Perdamaian, Guru Besar UI: Jokowi Tegas Ingin Akhiri Tragedi Kemanusiaan

Sabtu, 2 Juli 2022 17:41 WIB

Share
Foto konferensi pers Jokowi dan Putin (Foto: Twitter/Jokowi)
Foto konferensi pers Jokowi dan Putin (Foto: Twitter/Jokowi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan tiba di Indonesia, Sabtu (2/7/2022) usai menjalankan misi perdamaianRusia dan Ukraina. Kunjungan Jokowi bertujuan untuk membuka dialog perdamaian.

Di samping itu, misi ini juga bermaksud mencari solusi dalam menghadapi krisis panga dan krisis energi yang sedang melanda dunia serta memastikan ekonomi global tetap terjaga dari dampak buruk invasi Rusia. 

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan setidaknya ada 4 poin penting dibalik upaya Jokowi dalam misi perdamaian Rusia dan Ukraina. 

"Pertama, karena perang di Ukraina telah menyengsarakan banyak pihak, termasuk negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik, dan telah berdampak pada perekonomian dunia," kata Hikmahanto dalam keterangannya, Sabtu (2/7/2022).

Kedua, ia melanjutkan, misi perdamaian yang dilakukan Jokowi merupakan inisiatif Indonesia untuk selalu ikut dalam ketertiban dunia sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang Dasar 1945.

Menurut Hikmahanto,isi perdamaian yang dijalankan Jokowi juga menegaskan posisi Indonesia yang memegang teguh politik bebas aktif. Pasalnya, perang antara Rusia dan Ukraina membawa efek domino yang besar bagi kelangsungan hidup warga dunia. Dampaknya antara lain, kelangkaan pangan, kelangkaan energi, dan komoditas lainnya.

"Ketiga, Indonesia melakukan kunjungan ini dengan berpegang teguh pada politik luar negeri bebas aktif," paparnya. 

Hikmahanto mengatakan, Indonesia tidak berpihak kepada Ukraina maupun Rusia sehingga tidak memberi bantuan senjata kepada Ukraina maupun memberi dukungan kepada Rusia atas operasi militer khususnya.

Keberpihakan Indonesia adalah pada perdamaian dunia dan mengakhiri tragedi kemanusiaan.

"Terakhir, kunjungan dilakukan dalam upaya untuk mencari tahu dan mendalami apa hal-hal yang dapat disepakati oleh Rusia dan Ukraina agar tercipta gencatan senjata," katanya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT