Sadis! Dua Satpam SMPN 16 Kota Bogor Disekap dan Diancam Bunuh, Komplotan Rampok Gasak Duit Gaji OB dan 6 Laptop

Jumat 01 Jul 2022, 12:04 WIB
Dahlan, salah seorang korban penyekapan menunjukan salah satu ruangan SMPN 16 Kota Bogor yang disatroni komplotan rampok. (Billy)

Dahlan, salah seorang korban penyekapan menunjukan salah satu ruangan SMPN 16 Kota Bogor yang disatroni komplotan rampok. (Billy)

Dahlan mengaku pasrah saat salah satu pelaku yang menempelkan golok di lehernya mengancam akan membunuhnya. "Jangan teriak kalau sayang anak istri, kata mereka sambil nempelin golok ke leher saya," tambahnya.

Dahlan mengaku sebelum kejadian sekira pukul 02.00 WIB, dirinya sempat melakukan patroli di sekitar sekolah. Setelah dirasa aman, Dahlan masuk ke ruang tunggu sekolah yang berada di depan, bersama Iping dan rebahan.

Meski sempat melihat para pelaku pencuri tersebut, namun Dahlah tidak mengenali wajah para pelaku lantaran posisi lampu padam. “Tidak jelas wajahnya, hanya sepintas melihatnya karena kondisi lampu juga mati,” ungkapnya.

Mengetahui kondisi pelaku yang diperkirakan sudah pergi, Dahlah berusaha melepaskan ikatan tersebut namun gagal. 

“Lakban akhirnya bisa lepas setelah saya gerak-gerakkin mulut saya, saya minta tolong tapi tidak ada tanggapan. Diperkirakan itu jam 03.00 WIB,” ungkapnya. 

Namun pukul 05.30 WIB, Dahlan mengaku sudah dapat berkomunikasi dengan Iping bagaimana cara melepaskan diri dari ikatan tersebut. 

Sementara menurut pengakuan Iping, ia berusaha meminta pertolongan dengan berguling-guling hingga keluar sekolah untuk mencari pertolongan. “Barulah yang disebrang, tetangga tukang nasi uduk itu denger, dan langsung membukakan ikatan kita bertiga,” kata Iping.

Mengetahui kejadian tersebut, pemilik warung nasi uduk tersebut langsung menghubungi salah satu guru sekolah. Kejadian tersebut sebenarnya bukan pertama kali terjadi, kasus serupa juga sempat terjadi beberapa tahun yang lalu.

Sementara Maulana Mansyur, petugas kebersihan yang kebetulan menginap di sekolah menuturkan, sedang tertidur di dalam sebuah ruangan kelas. Tetiba, mulutnya dibekap lakban dan kaki tangannya diikat para pelaku. Ia mengaku tidak sempat melihat para pelaku, lantaran wajahnya ditutup kain. 

Maulana tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu karena dia ditinggal di ruangan tersebut. Ia hanya bisa mendengar suara orang berjalan kaki dan sejumlah barang berjatuhan. "Tangan dan kaki saya diikat, mulut dilakban dan mata saya ditutup kain," ujarnya.

Maulana juga mengaku digeledah para rampok. Ponsel dan uang tunai yang menjadi penghasilannya sebesar Rp1,5 juta dirampas para pelaku dari tasnya. “Itu uang dapet kumpul-kumpul saya gajian dari sini. Semuanya diambil pelaku sama HP saya," kata Maulana.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala SMPN 16 Kota Bogor dan Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, belum menjawab konfirmasi Redaksi Poskota. (Billy Adhiyaksa) 

Berita Terkait

News Update