ADVERTISEMENT

Lama-Lama Beli Beras Juga Pakai Aplikasi

Jumat, 1 Juli 2022 07:30 WIB

Share
Pasar Induk Beras Cipinang. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)
Pasar Induk Beras Cipinang. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MINYAK goreng curah kini ‘jual mahal’ setelah ‘naik kelas’. Musababnya, pembeli migor curah sekarang harus pakai aplikasi PeduliLindungi. Padahal, konsumen migor curah rata-rata masyarakat ekonomi lemah, pedagang gorengan atau pedagang warung makan kecil. 

Nah, kini mereka wajib punya Android. Kalau tidak, ya silahkan beli minyak kemasan yang harganya lebih mahal. Menyusul migor, mulai 1 Juli 2022 beli Pertalite dan Solar subsidi juga sama. Konsumen harus menggunakan aplikasi MyPertamina. Gegara ini, masyarakat heboh dan gaduh. Di dunia maya, warganet pun saling lempar pantun bersahut antara setuju dan tidak setuju. “Hidup makin ribet. Semua dibikin ribet,’ celoteh warga.

Di era digital ini segala sesuatu memang serba online. Belanja secara online, karyawan bekerja juga banyak yang pakai sistem daring, belajar mengajar juga kerap pakai sistem online. Digitalisasi sudah merambah ke semua sektor.

Sejatinya, sistim online bertujuan untuk menyederhanakan sesuatu, memangkas sistem yang berbelit menjadi lebih mudah. Tetapi kalau belanja offline, transaksi secara langsung masih juga wajib pakai aplikasi.

Berjuta tanda tanya ada di kepala publik. Apa sih target pemerintah dengan kebijakan aplikasi aplikasi? Perdebatan di tengah masyarakat tak bisa dihindari. “Lama-lama beli beras juga

nanti mesti pakai aplikasi, pakai scan barcode. Namanya mungkin ‘MyNasi’, aplikasi ‘Sego Digital’, aplikasi ‘Beras Digital’, entah apa lagi namanya,” cetus satu warga.

Dari pada lelah protes, lebih baik berpikiran positif saja. Bahwa kebijakan ini bentuk dari inovasi dan kreativitas pemerintah. Rakyat harus mendukung, meski HP jadi lemot dan berat karena kebanyakan aplikasi, kuota dan pulsa juga lebih boros, tidak apa-apa. Yang penting pembuat kebijakan jadi senang, bahagia. (Ird@)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT