ADVERTISEMENT

Kabar Baik, Peneliti Temukan Cara Ampuh Sembuhkan Bermacam Kanker

Rabu, 29 Juni 2022 19:31 WIB

Share
Ilustrasi Penelitian kanker
Ilustrasi Penelitian kanker

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA.POSKOTA.CO.ID - Sebuah penelitian terbaru terkait perawatan terhadap kanker kolorektal memiliki tingkat keberhasilan sebesar 100 persen. Hal itu dianggap cukup mengesankan, mengingat tidak semua uji klinis obat kanker bisa sukses.

Uji coba dilakukan terhadap 12 subjek pengidap kanker kolorektal itu digagas oleh peneliti dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSKCC). Perawatan yang diterapkan terhadap pasien adalah pengobatan imunoterapi eksperimental.

Dari uji coba tersebut, semua peserta studi mengalami remisi, yaitu kondisi dimana pasien kanker tidak lagi memerlukan obat. Kondisi itu dicapai setelah pasien menerima delapan dosis obat dostarlimab.

Hanna Sanoff dari Pusat Kanker Komprehensif Lineberger University of North Carolina mengatakan bahwa tumor di tubuh masing-masing subjek tidak lagi terdeteksi oleh endoskopi, MRI, pemindaian PET, atau pemeriksaan fisik.

"Ini adalah obat-obatan imunoterapi yang bekerja tidak dengan menyerang kanker itu sendiri secara langsung, tetapi sebenarnya membuat sistem kekebalan seseorang melakukan pekerjaan tersebut," jelas Sanoff seperti dilansir dari NBCNews, Rabu (29/6/2022).

Temuan penelitian telah diterbitkan pekan lalu di The New England Journal of Medicine. Pengobatan dengan metode checkpoint inhibitor diberikan setiap tiga pekan selama enam bulan pada pasien, yang mengidap kanker stadium dua dan tiga.

Secara historis, umumnya tingkat kelangsungan hidup pasien kanker kolorektal sebesar 90 persen untuk kasus lokal. Jika kanker menyebar ke jaringan, organ, atau kelenjar getah bening lain, tingkat kelangsungan hidupnya 73 persen.

Banyak dari pasien bertahan hidup setelah menjalani operasi, bentuk pengobatan paling umum untuk kanker kolorektal. Akan tetapi, pasien terus mengalami efek samping yang serius.

Temuan studi terkini diharapkan bisa mengubah hidup pasien. Akan tetapi, studi dianggap baru permulaan. Mengingat ukuran percobaan yang kecil, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasilnya, serta mengeksplorasi lebih lanjut kemungkinan efek samping.

Para ahli memprediksi tingkat keberhasilan 100 persen bisa turun saat pengobatan diuji pada kelompok subjek yang lebih besar. Namun, tim peneliti dalam studi tersebut menganggap hasil temuan mereka menggembirakan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Dwiyan
Editor: Dwiyan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT