ADVERTISEMENT

Ya Ampun! Sebanyak 149 WNI Dikabarkan Meninggal Dunia di Depot Tahanan Imigrasi Sabah, KBMB: Diduga Terjadi Penganiayaan

Selasa, 28 Juni 2022 09:33 WIB

Share
Ratusan WNI yang gagal berangkat ke Malaysia sebagai PMI Ilegal.(dok/Ist)
Ratusan WNI yang gagal berangkat ke Malaysia sebagai PMI Ilegal.(dok/Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 18 WNI dikabarkan meninggal dunia di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia, sejak Januari 2021 sampai Maret 2022.

Informasi ini dilaporkan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) melaporkan sebanyak 18 WNI meninggal dunia di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia, sejak Januari 2021 sampai Maret 2022.

KBMB mengungkapkan, salah satunya WNI diduga mengalami penganiayaan sebelum meninggal dunia.

Laporan itu juga menyebutkan ada beberapa kasus dugaan "bentuk hukuman tidak manusiawi" dan "penyiksaan" yang dialami deportan WNI di tahanan Imigrasi Tawau, Malaysia.

Konsulat RI di Tawau mengatakan akan memeriksa kembali penyebab kasus kematian seorang WNI, yang sebelumnya dilaporkan terjadi karena serangan jantung.

Sementara, Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta menyebut, kematian yang terjadi di depot tahanan imigrasi kebanyakan disebabkan Covid dan penyakit serius lainnya.

Tim pencari fakta (TPF) KBMB dalam laporan berjudul Seperti di Neraka, sempat mewawancarai beberapa deportan asal Indonesia.

Upaya ini dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi pada Suardi, salah-seorang WNI, yang diduga meninggal akibat dianiaya di tahanan Imigrasi Malaysia di Tawau, Sabah.

Mereka mewawancarai para deportan, salah-satunya adalah saudara kandung mendiang, yang berada di satu blok tahanan dengan Suardi.

Para saksi itu mengatakan Suardi dipukul ramai-ramai oleh petugas Depot Tahanan Imigresen (DTI), dihadapan tahanan lainnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT