Israel Lolos Piala Dunia U-20, PKS Sebut Indonesia Tak Akui Israel: Palestina adalah Harga Mati

Selasa, 28 Juni 2022 10:51 WIB

Share
Anggota DPR dari Fraksi PKS, Sukamta. (foto: poskota/rizal siregar)
Anggota DPR dari Fraksi PKS, Sukamta. (foto: poskota/rizal siregar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Nasional (Timnas) Israel dinyatakan lolos Kualifikasi Piala Dunia U-20, 2023 di Indonesia zona Eropa menemani Inggris, Prancis, Italia, dan satu tiket lain yang masih diperebutkan. 

Anggota Komisi I DPR, Sukamta, langsung merespon kabar lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di tanah air itu. Terkait itu ada beberapa catatan yang harus diperhatikan pemerintah.

"Pertama Indonesia mendapatkan mandat dari Federasi Sepak Bola Internasional untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 tentu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Baik dari kesuksesan penyelenggaraan hingga manfaat secara sosial ekonomi dan sepakbola Indonesia," katanya, saat dihubungi, Selasa 28 Juni 2022.

Kedua, beber Sukamta, berdasarkan hasil kualifikasi Israel lolos ke Piala Dunia U-20 2023, secara diplomatik Indonesia tidak memiliki hubungan dengan Israel maka keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 bukan berarti Indonesia mengakui Israel.

Kelolosan Israel berdasarkan aturan FIFA, Indonesia sebagai penyelenggara tidak bisa mencampuri aturan yang sudah ditetapkan tersebut.    

Baca Juga:
Budiman Sudjatmiko: Kalau Kepemimpinan, Indonesia Butuh Aspek Kualitatif                                             

"Catatan ketiga, momentum keikutsertaan Israel ke Piala Dunia U-20 2023 bisa dijadikan seruan kepada dunia bahwa masih ada ketidakdilan dalam hubungan kemanusiaan dan sepakbola. Ketika Rusia melakukan agresi ke Ukraina, FIFA memberikan sanksi kepada Federasi Sepakbola Rusia namun sikap berbeda dilakukan terhadap Federasi Sepakbola Israel," ucapnya.

Politisi PKS ini menegaskan, Israel telah melakukan penjajahan terhadap negara Palestina namun Federasi Sepakbola Israel tidak mendapatkan sanksi tindakan negaranya. 

Standar ganda FIFA ini harus terus disuarakan ketika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Terkait dengan sanksi ini, tidak berarti Indonesia mendukung agresi Rusia ke Ukraina. Namun lebih pada mempertanyakan inkonsistensi sikap FIFA.  

"Amanah UUD 1945 dan para pendiri bangsa bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. Lebih khusus lagi dukungan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina adalah harga mati, Palestina atas dukungan Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," tutupnya. (rizal)

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Cahyono
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar