ADVERTISEMENT

Saran dari Pengamat agar Insiden di GBLA Tidak Terulang, Harus Ada Tiga Lapis Pemeriksaan di Area Stadion

Senin, 27 Juni 2022 15:10 WIB

Share
Logo Piala Presiden 2022 (foto/twitter piala_presiden)
Logo Piala Presiden 2022 (foto/twitter piala_presiden)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Meninggalnya dua Bobotoh menjadi kabar duka bagi sepak bola Indonesia. Ini harus menjadi catatan pihak-pihak terkait agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Peristiwa itu terjadi ketika laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Grup C Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (17/6/2022).

Keduanya meninggal dunia diduga akibat berdesak-desakan saat ingin memasuki Stadion GBLA.

Pengamat sepak bola nasional, Maruf El Rumi mengatakan insiden tersebut seharusnya tidak boleh terjadi di dunia sepak bola, pun di olahraga lainnya.

Menurut dia, ada beberapa hal yang harus dilakukan panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk mengantisipasi kejadian mengerikan itu.

Dikatakan Maruf, panpel harus bisa melakukan sterilisasi sejak awal kedatangan suporter sebelum mereka masuk ke area stadion.

Pria yang biasa dipanggil Bung Maruf itu menyarankan, panpel harus membuat tiga lapis di sekitaran stadion untuk melakukan pemeriksaan kepada para suporter.

Hal itu, kata Maruf, bisa mengindari penumpukan penonton ketika ingin masuk ke dalam stadion.

"Lapis pertama adalah lapis untuk memastikan bahwa mereka memang punya tiket. Yang kedua adalah untuk memastikan bahwa tiket mereka itu asli atau tidak. Yang ketiga untuk memastikan apakah mereka membawa benda berbahaya atau tidak," kata Maruf kepada Pos Kota, Senin (27/6/2022).

Selain itu, Maruf juga menyarankan adanya penggunaan tiket digital. Caranya adalah suporter diharuskan membeli tiket secara online.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Hutomo Prayoga
Editor: Hutomo Prayoga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT