ADVERTISEMENT

Potongan Rambut Pendek Ala Pria Digandrungi Wanita Arab Saudi Sejak Dilonggarkannya Aturan Hijab

Minggu, 26 Juni 2022 14:32 WIB

Share
Tidak Lagi Diwajibkan Hijab, Potongan Rambut Pendek Ala Pria Digandrungi Wanita Arab Saudi. (Foto: AFP/ Fayez Nureldine)
Tidak Lagi Diwajibkan Hijab, Potongan Rambut Pendek Ala Pria Digandrungi Wanita Arab Saudi. (Foto: AFP/ Fayez Nureldine)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di salah satu salon di pusat kota Riyadh, Arab Saudi, permintaan untuk potongan rambut model ala pria telah melonjak.

Mengutip France24 pada Minggu (26/6/2022), seorang Penata Rambut Lemis mengatakan tujuh atau delapan dari 30 pelanggan perempuan pada hari tertentu meminta supaya rambutnya dipangkas model anak laki-laki.

Lemis mengatakan rambut model seperti ini sangat populer sekarang, khususnya setelah perempuan memasuki pasar tenaga kerja Arab Saudi.

"Fakta bahwa banyak wanita tidak mengenakan jilbab telah menyoroti penyebarannya" sambil mendorong lebih banyak pelanggan untuk mencobanya, terutama wanita di akhir usia belasan dan dua puluhan, katanya.

Abeer Mohammed, 41 tahun, ibu dari dua anak yang menjalankan toko pakaian, memilih potongan rambut seperti laki-laki karena alasan praktis. Dia mengaku tak punya banyak waktu mengurus rambut.

"Rambut saya keriting, dan jika rambut saya tumbuh panjang, saya harus menghabiskan waktu yang tidak tersedia untuk saya merawatnya di pagi hari," kata Abeer.


Sementara, seorang pramuniaga sepatu di mal Riyadh, Rose, 29 tahun, melihat rambutnya yang dipotong pendek sebagai cara untuk menegaskan kemandiriannya dari pria, bukan untuk meniru mereka. Gaya itu memberinya kekuatan dan kepercayaan diri.

"Saya merasa berbeda, dan mampu melakukan apa yang saya inginkan tanpa perwalian siapa pun. Awalnya keluarga saya menolak tampilan itu, tapi lama kelamaan mereka terbiasa," katanya.

Mendapatkan lebih banyak perempuan untuk bekerja adalah komponen utama dari rencana reformasi Visi 2030 Pangeran Mohammed untuk membuat Arab Saudi tidak terlalu bergantung pada minyak.

Asisten menteri pariwisata Arab Suaudi, Putri Haifa Al-Saud kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos bulan lalu mengatakan, rencana tersebut awalnya menyerukan agar perempuan menyumbang 30 persen dari angkatan kerja pada akhir dekade ini, tetapi angka itu sudah mencapai 36 persen.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT