JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sikap PDIP membuat terperangah sejumlah parpol terkait rencana koalini. PDIP jelas-jelas menyatakan menolak berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.
Lantas PDIP membuka peluang berkoalisi dengan lima partai di Pemilihan Presiden 2024, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PPP, dan PAN.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, politik tutup pintu koalisi seperti ini membuat PKS dan Demokrat sudah langsung punya keputusan final, yakni tidak usah lagi bicara dengan PDIP maupun Megawai.
“Nah, Demokrat menjadi final, ya sudah tidak mungkin pembicaraan ada dengan Bu Mega,” ujar Rocky Gerung dalam channel Youtubenya.
Dengan begitu, lanjutnya, maka dengan sendirinya akan mendorong PKS dan Demokrat membuat blok baru bersama Nasdem.
“Kan PDIP juga menyebut untuk Nasdem masih timbang-timbang. Itu memperkuat kemungkinan Nasden, Demokrat, PKS membentuk blok baru,” ujarnya.
Menurut Rocky, suasana seperti ini sebenarnya malah membuat kerumitan pada PDIP, karena dengan mengatakan koalisi tidak perlu, maka Demokrat merasa tiak perlu bicara dengan Bu Mega.
“Nasdem juga begitu, Prabowo juga begitu, tidak perlu bicara dengan Ibu Mega.Kondisi ini membebani DPP PDIP, karena disebutkan tidak perlu koalisi. Jadi bingung. Tidak ada koalisi berarti kan sudah ada tokoh yang tidak perlu dikoalisikan, siapa? Puan? Bingung lagi kan. Jadi kasak-kusuk ini membebani,” tandas Rocky.
Adanya tutup pintu koalisi PDIP dengan partai lain ini, pun berakibat kepada Gerindra. Dalam hal ini Gerindra makin terbuka untuk koalisi dengan partai lain.
Sebab, Rocky Gerung membaca dalam perkembangan terakhir, PDIP akan mengajukan sendiri capresnya. Dan ini berarti menutup kemungkinan Prabowo menjadi posisi capres kalau berkoalisi dengan PDIP. Prabowo hanya ditawar sebagai Wapres.
“Karena minggu ini ada kepastian juga, Prabowo hanya ditawar sebagai Wapres oleh Bu Megawati. Maka pintu Gerindra terbuka untuk partai yang lain,” ungkap Rocky..
Rocky menangkap sinyal kuat, PDIP akan mengajukan calonnya sendiri, yakni Puan.