ADVERTISEMENT

Sindiran Keras Cak Imin untuk Putri Gus Dur: Yenny Itu Bukan PKB, Bikin Partai Aja Gagal Lolos!

Kamis, 23 Juni 2022 12:03 WIB

Share
Kolase foto Cak Imin dan Yenny Wahid. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase foto Cak Imin dan Yenny Wahid. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyindir keras putri Gus Dur, Yenny Wahid perihal pengelolaan partai. Cak Imin sesumbar, Yenny Wahid bukanlah bagian dari PKB dan tak perlu repot-repot mengurusi partai tersebut.

Hal itu disampaikan Cak Imin lewat Twitter-nya. Tanpa tedeng aling-aling, ia mengatakan bahwa Yenny memiliki partai yang gagal.

"Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, bbrpa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya," ujar Cak Imin, dikutip Kamis (23/6/2022).

Tak berhenti di situ, Cak Imin juga meminta agar Yenny Wahid tak mempedulikan lagi partai yang kini dipimpinnya.

"Jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin aja partemu yang gagal itu.. PKB sudah aman nyaman kok.." kata dia.

Hubungan Cak Imin dengan keluarga mantan presiden Abdurrahman Wahid memang kurang harmonis sejak lama. Cak Imin pernah mengajukan gugatan mengenai kekuasaan PKB, partai yang didirikan oleh Gus Dur pada 23 Juli 1998 lalu.

Cak Imin pun memenangkan kasus itu di pengadilan. Yenny Wahid pun menegaskan bahwa dirinya ikut PKB Gus Dur, bukan versi Cak Imin.

Sementara itu, Yenny Wahid beberapa kali mengkritik kepemimpinan Cak Imin. Putri Gus Dur itu menyoroti langkah Cak Imin yang ngotot mencalonkan diri menjadi presiden. Terlebih saat ini Cak Imin semakin getol mengikuti Pilpres 2024.

Yenny juga menyoroti sikap Cak Imin yang dinilainya berseberangan dengan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT