Senada dengan ungkapan tersebut, Pasari (50) warga RT08 Kampung Marunda Kepu
bingung lantaran bantuan air pemerintah saat ini masih belum muncukupi kebutuhan utama keluarganya.
“Pernah air disini hidup, tapi cuma tiga hari, selebihnya mati total sampe sekarang. Saya makan aja susah, ini ditambah susah soal air bersih, pemerintah tolong kalo bisa secepatnya diperbaiki,” ungkapnya sambil mengecek ketersediaan air bersih miliknya.
Sementara itu, Nurjanah (40) warga RT08 mengungkapkan, keresahaannya jika harus mengandalkan bantuan yang diberikan PT Aetra Air Jakarta setiap harinya. Ia ingin permasalahan air bersih bisa segera selesai secepatnya.
“Yang saya denger si lagi diperbaiki, cuma sampe sekarang belom beres juga. Saya cuma pengen balik lagi kaya dulu, normal airnya, soalnya cape kita ngangkut dari bak ke rumahnya,” ucap Nurhayati.
Keresahan tersebut juga dirasakan Nurjanah (30) pemilik warung di RT08 mengaku heran terputusnya pasokan air bersih hingga dua bulan lamanya tak kunjung selesai.
“Paling lama mati tiga hari, terus hidup lagi, kalo ini mah udah mati total. Saya makanya ngandelin bantuan air ini doang tiap hari,” kata Nurjanah.
(CR06)