ADVERTISEMENT

Ruhut Sitompul Mendidih Jokowi Dibilang Bebek Lumpuh Sama BEM UI, Dia Membalas: Orang Tolol Merasa Pintar, Selesaikan Saja Kuliah Kalian!

Rabu, 22 Juni 2022 16:24 WIB

Share
Kolase foto Ruhut Sitompul dan Ketua BEM UI, Bayu Satrio Utomo. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase foto Ruhut Sitompul dan Ketua BEM UI, Bayu Satrio Utomo. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politikus PDIP Ruhut Sitompul kembali berseteru dengan pihak-pihak yang mengkritik kinerja Presiden Jokowi. Kali ini, mantan anak buah SBY itu menyumbar BEM UI dengan sebutan tolol.

Hal ini bermula ketika Ketua BEM UI, Bayu Satrio Utomo, menyebut Presiden Jokowi sebagai Bebek Lumpuh. Ujaran itu terlontar saat BEM UI berunjuk rasa soal RKUHP di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, kemarin (21/6/2022).

Ruhut yang tak terima dengan ucapan anak mahasiswa itu lantas menyebut ketua BEM UI sebagai orang yang bodoh. Ketimbang berujar yang aneh-aneh, Ruhut meminta Satrio Utoma dan kelompoknya untuk fokus saja menyelesaikan kuliah.

“Ini contoh orang tolol merasa pintar ha ha ha, ka’le dirumahnya tdk ada kaca sudah selesaikan saja kuliah kalian kalau masih mampu nggak malu melihat Teman2Mu yg kuliah dgn baik dicampusnya masing2 malu dong kalau masih ada rasa malu MERDEKA,” tulis Ruhut lewat Twitternya, dikutip Rabu (22/6/2022).

Diketahui, Ketua BEM UI Bayu Satrio Utomo mengungkapkan alasan pihaknya memberi julukan Bebek Lumpuh kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Menurut dia, julukan Bebek Lumpuh yang dialamatkan kepada Jokowi merujuk pada teori politik.

Teori itu, kata Bayu, pertama kali diperkenalkan pada semester kedua Barack Obama di Amerika Serikat.

“Dalam teori itu, dikatakan pemerintahan yang tidak lagi membutuhkan legitimasi masyarakatnya kerap mengeluarkan kebijakan yang tidak populis,” ungkapnya.

Bayu menilai Pemerintahan Joko Widodo sejak 2019 telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populis. Dia juga menyoroti pidato perdana Jokowi seusai dilantik.

“Beliau langsung RUU Omnibus Law atau RUU Cipta Kerja, yang mana langsung ditolak kaum buruh waktu itu. Ada RUU KPK, pembangunan IKN, dan RKUHP. Itu semua membuktikan kebijakan Jokowitidak populis,” kata Bayu.(*)

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT