ADVERTISEMENT

Melihat Aksi JK Siapkan Anies Jadi Capres Lewat Tim Khusus, Pantas Anak Buahnya Didepak Jokowi dari Kabinet

Rabu, 22 Juni 2022 13:59 WIB

Share
Anies Baswedan bersama Jusuf Kalla (JK). (Foto: Ist).
Anies Baswedan bersama Jusuf Kalla (JK). (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun tak habis pikir dengan manuver Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mulai terang-terangan mendukung Anies Baswedan menjadi Capres 2024. JK diam-diam mempersiapkan Anies bertarung pada Pilpres mendatang melalui tim khusus.

“JK siapkan pasukan khusus untuk menangkan Anies karenia dia king maker. Untuk diketahui JK dan Anies sangat dekat dan sudah menjadi rahasia umum,” kata Refly lewat Channel YouTube-nya, Rabu (22/6/2022).

Dukungan JK terhadap Anies bukan kali ini saja terjadi. Menurut Refly, pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, JK tercatat menjadi orang yang mendongkrak Anies hingga bisa menjadi Gubernur.

“Kendati Prabowo yang usung Anies secara formal di Pilkada DKI Jakarta, tapi jangan lupa king makernya adalah JK yang menelpon ke Prabowo dan PKS untuk usung Anies,” ungkapnya.

Oleh sebab itu secara chemistry, Anies lebih dekat dengan JK ketimbang Prabowo Subianto.

“JK sebagai king maker yang harus diperhitungkan, mungkin juga dengan Surya Paloh, SBY, Megawati, dan mungkin Luhut Pandjaitan,” kata Refly.

Manuver JK yang mulai terlihat berseberangan dengan Presiden Jokowi membuat pengaruhnya tak lagi diperhitungkan untuk bekerja dalam kabinet Indonesia Maju. Pasalnya, beberapa waktu lalu orang yang dikenal dekat dengan JK, Sofyan Djalil, didepak dari kursi menteri ATR/BPN. 

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai Sofyan Djalil sangat tidak layak di-reshuffle. Sebab, selama ia menjadi menteri yang menangani pertanahan kinerjanya dinilai cukup baik.

"Tapi berbeda halnya bila reshuffle atas dasar akomodir politik, maka Sofyan Djalil sangat berpeluang di reshuffle. Sebab, Sofyan Djalil orangnya Jusuf Kalla yang sudah tidak lagi seirama dengan politiknya Jokowi," kata dia.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT