Mau Ngajak Perang Nih! Mahathir Mohamad Ingin Kepulauan Riau dan Singapura Dikembalikan ke Malaysia

Rabu, 22 Juni 2022 15:23 WIB

Share
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.(Ist)
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad minta Kepulauan Riau dan Singapura dikembalikan ke Malaysia,  karena wilayah itu masuk Tanah Melayu.

Mahathir menyampaikan hal tersebut saat pidato pada Ahad lalu di acara Kongres Survival Melayu bertajuk Aku Melayu: Survival Bermula di Selangor, seperti dilansir laman the Straits Times, Selasa (20/6)

Menurutnya, Singapura dulunya adalah wilayah Johor dan Negara Bagian Johor seharusnya meminta Singapura dikembalikan kepada Johor dan Malaysia.

"Tapi tidak ada permintaan apa pun terhadap Singapura. Kita malah mengapresiasi kepemimpinan dari negara baru yang bernama Singapura ini," ujar Mahathir.

Dr Mahathir juga mengatakan pemerintah Malaysia menganggap lebih berharga mereka mendapatkan Kepulauan Sipadan dan Ligitan di perairan Kalimantan dari Indonesia pada Pengadilan Internasional (ICJ) sementara menyerahkan wilayah kecil Pedra Branca kepada Singapura.

"Kita harusnya tidak hanya meminta Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita, tapi juga Singapura serta Kepulauan Riau karena wilayah itu masuk Tanah Melayu," kata pria berusia 96 tahun itu disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam pidato pembukaannya pada acara tersebut yang disiarkan langsung di media sosial, Mahathir yang juga anggota parlemen untuk Langkawi, mengatakan apa yang disebut Tanah Melayu itu dulunya adalah wilayah yang cukup luas, terbentang dari Isthmus Kra di selatan Thailand hingga ke Kepulauan Riau dan Singapura, tapi sekarang hanya sampai Semenanjung Malaysia.

"Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaysia pun nanti akan diambil orang," kata dia.

Dia juga menuturkan Malaysia hari ini bukanlah milik bumiputera karena masih banyak orang Malaysia yang miskin dan mau menjual tanahnya.

Mahathir menyerukan hadirin untuk belajar dari sejarah.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar