ADVERTISEMENT

Kata PA 212 Soal Prabowo Nyapres Lagi: Selagi Prabowo Belum Jadi Presiden, Akan Terus Mencalon Sampai Nanti....

Senin, 20 Juni 2022 11:19 WIB

Share
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. (Foto: Twitter Prabowo Subianto).
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. (Foto: Twitter Prabowo Subianto).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Petinggi Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Slamet Maarif menanggapi soal keputusan Partai Gerindra yang kembali mengusung Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres). Menurut Slamet, upaya Gerindra untuk menjadikan ketua umumnya sebagai presiden itu tak akan pernah mengenal kata berhenti.

Upaya tersebut, kata Slamet, akan terus menerus dilakukan hingga Prabowo sudah tak sanggup lagi menjadi presiden.

"Jadi selagi Prabowo belum jadi presiden ya pastinya akan terus mencalonkan sampai nanti Prabowo dianggap tidak mungkin berpeluang atau tidak memungkinkan mampu jadi presiden," kata Slamet kepada wartawan, Senin (20/6/2022).

Menurut Slamet, PA 212 tak ambil pusing bagi siapapun yang menjadi Capres 2024 nanti, termasuk jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali berkompetisi. Ia sendiri meyakini bahwa tujuan Gerindra didirikan untuk membuat mantan elit Kopassus itu menjadi presiden.

"Saya pastinya menghormati siapapun yang akan mencapreskan diri di 2024, saya juga sangat memaklumi kader dan elite Gerindra yang ingin kembali mencapreskan Prabowo Subianto di 2024. Karena saya meyakini salah satu tujuan didirikan Gerindra salah satunya adalah menjadikan Prabowo Subianto sebagai presiden," kata Slamet.

Meski begitu, Slamet menyebut bahwa PA 212 belum ada arah untuk mendukung siapapun yang menjadi Calon Presiden. Menurutnya, saat ini hingga waktu pemilihan tiba masih terlalu jauh sehingga PA 212 enggan buru-buru melayangkan dukungan.

"Belum ada niat dan pembahasan kita dukung capres mana pun. Masih terlalu jauh lah," tutur Slamet. 

Slamet menekankan bahwa untuk mendukung seseorang yang dijagokan ke kompetisi Pilpres tak cukup melihat pada figur orang tersebut.

"Menentukan dukungan kepada Capres bukan hanya dari figur tapi banyak yang harus dipertimbangkan. Termasuk partai yang mengusungnya, maka kita belum menentukan dukungan hingga saat ini. Sekali lagi masih terlalu jauh," pungkasnya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT