ADVERTISEMENT

Jebret! Sindiran Partai Ummat Gak Main-Main ke PSI: Kalau Didukung PSI, Citra Anies Malah Jadi Buruk!

Senin, 20 Juni 2022 14:10 WIB

Share
Kolase foto Politikus Partai Ummat Mustafa Nahrawardaya dan Politikus PSI Grace Natalie. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase foto Politikus Partai Ummat Mustafa Nahrawardaya dan Politikus PSI Grace Natalie. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahra Wardaya atau Tofa, menyindir keras Partai Solidaritas Indonesia (PSI) usai memberi pernyataan bahwa mereka tak akan mendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024.

PSI sebelumnya beralasan jika Anies Baswedan didukung sebagai capres 2024 sama saja dengan melestarikan kelompok-kelompok intoleran. PSI mendaki sebagai partai yang anti-korupsi dan anti-intoleransi.

Tofa yang merupakan anak buah Amien Rais ini lantas menyerang balik. Ia mengatakan jika Anies sampai mendapat dukungan dari PSI, hal itu sama saja musibah bagi Anies. Sebab bukannya semakin baik, citra Gubernur DKI Jakarta itu justru akan semakin buruk.

“Biarkan @psi_id dukung calon dari komunitasnya sendiri. Carilah yg seidentitas. Lha masyarakat sudah tahu setiap waktu PSI ingin menjatuhkan Citra Anies, ya wajarlah enggak dukung Anies. Malah bikin citra Anies buruk, kalau Anies didukung PSI. Bau ah!," ujar Tofa lewat Twitter, dikutip Senin (20/6/2022).

Menurut Tofa, calon presiden terbaik sebenarnya bisa saja kalah di Pilpres gara-gara didukung PSI. Sebabnya tentu saja kompleks. Tidak semata hanya karena suara PSI yang terlalu kecil di kancah nasional.

“Capres terbaik, bisa saja keok gara-gara ada dukungan PSI. Susu sebelanga bisa rusak karena setitik noda,” celetuknya. 

Ia lalu membayangkan tiba-tiba Anies juga disokong oleh partai merah. “Bisa dibayangin, apabila di tengah para pendukung Anies, tiba-tiba muncul gerombolan merah,” celetuknya.

Lebih lanjut Tofa mengaku heran di negeri ini orang-orang terbaik malah selalu dicap intoleran dan pro terhadap politik identitas.

“Orang2 terbaik di negeri ini, selalu dicap Radikal. Intoleran. Suriah. ISIS. Politik Identitas. Politisasi Agama. Fundamentalis,” katanya.

Sementara yang dianggap bersih, sambung Tofa, justru berpesta mencuri uang rakyat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT