Situs Batu Tulis Jejak Kerajaan Pucuk Umun Ditemukan di Pandeglang, Selain Sejarah Miliki Nilai Mistis

Minggu 19 Jun 2022, 20:09 WIB
Situs Batu Tulis Muruy, di Desa Muruy, Pandeglang jejak sejarah Kerajaan Pucuk Umun. (foto: poskota/samsul)

Situs Batu Tulis Muruy, di Desa Muruy, Pandeglang jejak sejarah Kerajaan Pucuk Umun. (foto: poskota/samsul)

Menurut salah seorang kuncen atau juru perawat Batu Tulis Muruy, Hardi menerangkan, bahwa Batu Tulis Muruy itu merupakan patilasan Raja Pucuk Umum pada tahun 1161 M.  

Tetapi, situs tersebut pernah menjadi persinggahan Muhamad Sultan Sifa Jaenal Arifin, pada masa kesultanan Banten, dalam melakukan syiar Islam.


"Menurut sejarah, Batu Tulis itu merupakan tempat singgah Muhamad Sultan Sifa Jaenal Arifin Banten. Namun kalau yang membuat tulisan arab di atas batu itu adalah Kerajaan Pucuk Umun," ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan situs batu tulis tersebut sekarang ini sudah banyak diketahui oleh masyarakat. Karena tidak sedikit warga yang berkunjung ke lokasi.  

Bahkan kata dia, sering dijadikan tempat observasi oleh Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, karena situs itu memiliki nilai sejarah yang cukup besar.

"Sekarang lokasi situs banyak dikunjungi warga, bahkan sering ada juga yang pengunjung yang memiliki maksud tertentu. Karena konon batu tulis itu ada yang meyakini memiliki nilai mistis," katanya.

Namun lanjut dia, ada larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pengunjung. Diantaranya, naik ke atas batu, merusak lingkungan serta berbuat mesum. Sebab jika ada yang berani melanggar, maka bisa terkena musibah bagi pelaku.

Bahkan menurutnya lagi, kalau ada orang yang berkunjung ke lokasi dengan niat buruk, itu tidak akan bisa masuk. Sebab dulu pernah ada kejadian, ada sebanyak lima orang yang hendak berkunjung ke lokasi. Yang empat orang bisa masuk tetapi satu temannya lagi tidak bisa masuk lokasi,.

"Artinya, ketika ada orang hendak masuk ke sini, tidak boleh punya niat yang buruk," katanya lagi.

Terpisah, Kepala Desa Muruy, Kecamatan Menes, Ahmad Afandi membenarkan, kalau di wilayahnya terdapat situs Batu Tulis peninggalan kerajaan. 

Batu tersebut bertuliskan ejaan Arab, dalam tulisan itu juga terdapat tahun ukir tulisan yakni 1161 M. Jadi kemungkinan besar, batu tulis itu dibuat pada tahun yang tertulis di batu tersebut.

"Lokasinya sekarang ini juga sudah ada bangunan yang dibuat pemerintah. Sekeliling batu telah dipagar, karena batu itu merupakan salah satu Benda Cagar Budaya (BCB)," ujarnya, Minggu (19/6/2022).

News Update