Antisipasi Menekan Angka Kecelakaan, PT KAI Tutup 6 Pintu Perlintasan Liar di Jabodetabek, Warga: Kasih Solusi Dulu Jangan Asal Main Tutup Aja!

Minggu, 19 Juni 2022 21:23 WIB

Share
Kondisi pintu perlintasan liar di KM 22+5/6 petak Kalan Cakung-Kranji yang telah ditutup oleh PT KAI Daop I Jakarta. (andi adam faturahman)
Kondisi pintu perlintasan liar di KM 22+5/6 petak Kalan Cakung-Kranji yang telah ditutup oleh PT KAI Daop I Jakarta. (andi adam faturahman)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (KAI Daop) I Jakarta, melakukan upaya penutupan pintu perlintasan liar di sejumlah titik yang ada di wilayah Jabodetabek, salah satunya pintu perlintasan di KM 22+5/6 petak Jalan Cakung-Kranji.

Mengenai upaya penutupan tersebut, seorang warga Cakung yang tinggal tak jauh dari pintu perlintasan sebidang KM 22+5/6, Rosidin Alam (48) mengatakan, baik dirinya maupun warga sekitar setuju akan penutupan tersebut, asalkan PT KAI memberikan solusi terlebih dahulu sebelum benar-benar melakukan penutupan.

"Kalau kita mah setuju-setuju aja kalau memang dasatnya untuk keselamatan, tapi ini kan main tutup aja gak kasih solusinya. Kalau ditutup gini, kita jadi harus muter jauh buat ke seberang (Bintara/Kranji)," ujar Rosidin saat ditemui Poskota di dekat pintu perlintasan, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (19/6/2022) malam.

Dia mengaku, dalam penutupan ini, pihak warga sama sekali tidak diberi sosialisasi atau diajak berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dari adanya penutupan ini.

"Ya ini main tutup aja, warga sini gak ada yang diajak ngobrol atau apa solusinya kalau ini ditutup. Gak ada itu, kita gak pernah diajak," ungkapnya.

Dia melanjutkan, dari penutupan pintu perlintasan sebidang ini pun, akan berdampak pada banyak aspek, khususnya ekonomi.

"Ini kan kalau ditutup yang biasa jaga palang di sini jadi gak punya kerjaan. Coba pikir, dia mau makan apa atau dia mau kasih makan apa anak istrinya kalau penghasilan dari dia jaga pintu ini ditutup gitu aja," jelas Rosidin.

Sementara itu, seorang warga lainnya bernama Arizal Bustomi (37) menyebut, adanya penutupan pintu perlintasan ini telah membuat dirinya hilang mata pencaharian sehari-hari.

"Jujur saja, saya kan sehari-hari jaga palang di sini, sekarang kalau ditutup saya punya penghasilan dari mana? Kerja di pabrik juga udah gak laku umuran saya mah, apalagi saya cuma lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)," kata pria yang akrab disapa Bek ini.

Dia menambahkan, apabila memang PT KAI harus melalukan penutupan ini, pintanya, PT KAI kembali memperhatikan para warga sekitar yang ke depannya akan merasakan dampak dari penutupan perlintasan sebidang ini.

"Saya gak neko-neko lah, kalau memang mau ditutup coba di sini dibuatin jembatan yang ada liftnya, yang kayak di depan kantor Wali Kota. Terus, coba ajak kerja lah yang warga sini yang kerjaan sehari-harinya udah gak ada gegara ini ditutup. Itu aja yang saya minta," ucapnya.

Untuk diketahui, dalam sepekan ini, PT KAI Daop I Jakarta kembali menutup sebanyak 6 perlintasan liar yang rawan terjadi kecelakaan, diantaranya perlintasan sebidang di KM 22+5/6 petak jalan Cakung - Kranji, KM 8+2/3 petak jalan Tanah Abang - Palmerah, KM 41+2/3 petak jalan Citayam - Bojonggede, KM 39+9/0 petak jalan Citayam-Bojonggede, KM 57+6/7 petak jalan Daru-Tigaraksa, serta di KM 91+9/0 Petak jalan Catang-Cikeusal.

Kepala Humas PT KAI Daop I Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, upaya penutupan tersebut dilakukan pihaknya guna menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang yang belakangan ini meningkat jumlahnya.

"Tentu ini menjadi perhatian bersama baik operator, regulator, pemerintah maupun kewilayahan setempat untuk secara masif terus menjalankan program penutupan perlintasan sebagai upaya untuk mengurangi kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api (KA)," kata Eva dalam keterangannya, Minggu (19/6/2022).

Dia menyebut, sejak bulan Januari hingga Juni 2022 ini, secara total terdapat 17 perlintasan di wilayah Daop 1 Jakarta yang telah dilakukan upaya penutupan.

Adapun penutupan tersebut, dilakukan atas kerjasama dengan pihak terkait seperti Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Pemda, Dishub dan Aparat Kewilayahan.

"Dari 17 perlintasan yang ditutup tersebut, 13 titik merupakan perlintasan liar dan 4 titik merupakan perlintasan resmi," ujar Eva.

"Penutupan perlintasan liar ini tentunya merupakan bagian dari dukungan KAI untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan perjalanan KA serta masyarakat. Sebab, sepanjang Januari sampai dengan Juni 2022, tercatat telah terjadi sebanyak 95 kecelakaan di perlintasan. Melalui kolaborasi bersama penutupan perlintasan liar ini diharapkan dapat mengurangi resiko angka kecelakaan," tandasnya. (adam)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar