ADVERTISEMENT

Lawan Tiongkok di Wilayah Pasifik, Australia Intensifkan Serangan Diplomatik

Sabtu, 18 Juni 2022 11:00 WIB

Share
Penny Wong
Penny Wong

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Namun Australia dan sekutunya khawatir kesepakatan Solomon pada akhirnya akan memberi Beijing pijakan militer strategis di kawasan tersebut.

Penny Wong mengatakan kepada Radio New Zealand bahwa campur tangan negara-negara di luar kawasan tidak diperlukan.

“Keamanan Pasifik sepatutnya diberikan oleh keluarga wilayah Pasifik. Kami khawatir dengan dicampurinya urusan keamanan Pasifik oleh negara-negara di luar keluarga wilayah Pasifik,” ujarnya.

Hubungan Australia dengan Tiongkok semakin memburuk beberapa tahun terakhir akibat berbagai perselisihan politik dan dagang.

Australia dan Selandia Baru pun mengamati dengan cemas seiring upaya Tiongkok memperluas hubungan dagang dan keamanannya di kawasan Pasifik.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan,“Kami berdua memahami bahwa Pasifik adalah wilayah yang diperebutkan. Maka itu, dengan kerja sama, bukan hanya amat penting untuk memastikan kita bekerja sama dengan Pasifik selagi masing-masing negara menentukan prioritas sendiri-sendir, tetapi juga bagaimana kita bermitra dengan Pasifik dalam berbagai isu terbesar yang dihadapi, seperti perubahan iklim, ketahanan ekonomi, di mana terdapat kesempatan bagi kami untuk bekerja sama.”

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada awal bulan ini menemui Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Sydney sebelum kunjungan Penny Wong ke Wellington.

Perubahan iklim dan geopolitik menjadi topik diskusi dalam pertemuan itu. Selain mengenai kebijakan kontroversial Australia untuk mendeportasi warga Selandia Baru yang divonis bersalah melakukan tindak kejahatan.

Keluhan Jacinda Ardern yaitu bahwa banyak di antara mereka yang diusir dari Australia telah menghabiskan sebagian besar hidup mereka di negara itu dan hanya memiliki sedikit hubungan keluarga di negara asal mereka.

Anthony Albanese mengatakan pemerintahan barunya dapat melunakkan kebijakan deportasi Australia tersebut. ***

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT