ADVERTISEMENT
Jumat, 17 Juni 2022 19:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para kritikus mengatakan hal itu dapat menyebabkan pertempuran hukum yang panjang. Ini seperti masjid Babri yang dihancurkan massa Hindu dengan sekop, linggis, dan tangan kosong pada 1992.
Pembongkaran tersebut memicu kekerasan besar-besaran di seluruh India dan menewaskan lebih dari 2 ribu orang orang yang sebagian besar Muslim. Mahkamah Agung India pada 2019 memberikan situs masjid tersebut kepada umat Hindu.
Kekhawatiran seperti itu juga dirasakan sejarawan seperti Audrey Truschke.
Dia menyebut penggambaran Aurangzeb dan raja-raja Muslim India dalam itikad buruk dan mempromosikan revisionisme sejarah yang sering didukung ancaman dan kekerasan.
“Nasionalis Hindu tidak memikirkan kesejarahan Aurangzeb yang sebenarnya,” kata Audrey Truschke. “Sebaliknya, mereka menciptakan penjahat yang ingin mereka benci.” ***
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT