ADVERTISEMENT

Sektarianisme di India, Murka Nasionalis Hindu Pada Penguasa Masa Lalu

Jumat, 17 Juni 2022 19:00 WIB

Share
Aurangzeb
Aurangzeb

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Aurangzeb adalah kaisar Mughal terakhir yang naik takhta kekuasaan pada pertengahan abad ke 17 usai memenjarakan ayahnya dan membunuh kakaknya laki-laki.

Tidak seperti Mughal lainnya yang memerintah atas kerajaan besar di Asia Selatan selama lebih dari 300 tahun dan menikmati warisan yang relatif tidak terbantahkan.

Aurangzeb hampir tidak diragukan lagi adalah salah satu orang yang paling dibenci dalam sejarah India.

Profesor di Universitas Arizona Richard Eaton secara luas dianggap sebagai sumber India pra modern. Dia mengatakan meskipun Aurangzeb menghancurkan kuil namun catatan yang tersedia menunjukkan jumlahnya lebih sedikit dari belasan dan bukan ribuan seperti yang telah dipercaya secara luas.

Richard Eaton menyebut hal ini dilakukan karena alasan politik bukan agama. Dia menambahkan bahwa kaisar Muslim tersebut juga memberikan keselamatan dan keamanan kepada orang-orang dari semua agama.

"Singkatnya dia adalah orang pada zamannya sendiri bukan zaman kita," kata Richard Eaton.

Dia melanjutkan bahwa kaisar Mughal telah direduksi menjadi penjahat buku komik.

Sementara para pencela Aurangzeb menyimbolkan dia sebagai kejahatan dan tidak lain dari fanatik agama.

Sejarawan sayap kanan Makkhan Lal, yang buku-bukunya tentang sejarah India telah dibaca jutaan siswa sekolah menengah, mengatakan menganggap motif politik saja untuk tindakan Aurangzeb sama dengan pengkhianatan kejayaan masa lalu India.

Ini adalah pernyataan yang dibuat banyak sejarawan yang mendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Narendra Modiatau induk ideologisnya, Rashtriya Swayamsevak Sangh, sebuah gerakan Hindu radikal yang secara luas dituduh memicu kebencian agama dengan pandangan anti Muslim yang agresif.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT