ADVERTISEMENT

Massa FPI dan PA 212 Ancam Usir Kedubes India, Ajak Umat Tidak Diam Nabi Muhammad Dihina: Jangan Kayak Setan Bisu!

Jumat, 17 Juni 2022 18:19 WIB

Share
Sejumlah massa yang melakukan unjuk rasa di depan kantor Kedubes India. (Foto : poskota/zendy)
Sejumlah massa yang melakukan unjuk rasa di depan kantor Kedubes India. (Foto : poskota/zendy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mobil Komando aksi unjuk rasa yang terdiri dari gabungan massa FPI, PA 212 dan GNPF Ulama mengepung kantor Kedutaan Besar India yang berada di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Tokoh 212, Bernard Abdul Jabbar saat orasi diatas mobil komando mengatakan, tidak akan tinggal diam saat Nabi Muhammad SAW dihina.

"Kenapa mereka sering berbuat demikian? Karena kita diam tidak melawan. Kalau kita melawan, pasti mereka akan merasa takut, diamnya kita itu seperti setan bisu. Mau dibilang setan bisu? Tentu tidak," kata Abdul diatas mobil komando aksi demo, Jumat (17/6/2022).

Kemudian, dengan nada tinggi, Ia menegaskan rencana aksi ini tujuannya akan mengusir Kedutaan Besar India karena tidak bertanggung jawab atas ucapannya yang telah menghina Nabi Muhammad SAW.

 

"Kita akan usir Kedutaan Besar India karena telah menghina nabi kami," tukasnya.

Berdasarkan pantauan Poskota.co.id dilokasi, banyak sekali terdapat spanduk bertuliskan 'usir Kedutaan Besar India' dan 'The Real Terorrist Arrest Nupur Sharma'.

Tampak pula sejumlah ibu-ibu yang mengenakan cadar dengan membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid.

Diketahui, Politikus dari Partai Bharatiya Janata (BJP) India memicu kontroversi dunia atas pernyataannya yang dinilai telah menghina Islam dan Nabi Muhammad. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah acara debat di TV.

Partai BJP merupakan partai yang berkuasa di India pimpinan PM Narendra Modi. Sedangkan politikus yang dimaksud adalah juru bicara nasional BJP Nupur Sharma.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT