ADVERTISEMENT

Penularan PMK Makin Meluas, Penjual Hewan Kurban di Jakarta Utara Diimbau Patuhi SOP

Kamis, 16 Juni 2022 16:59 WIB

Share
Ilustrasi Hewan Kurban.(Ist)
Ilustrasi Hewan Kurban.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fenomena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini semakin mengkhawatirkan, selain berdampak langsung kepada para penjual hewan ternak, para peternak juga khawatir sapi dan kambing miliknya menjadi korban PMK.

Peternak diminta menerapkan pedoman penting yang harus dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengimbau kepada seluruh penjual hewan ternak kurban menjadikan SOP sebagai pedoman dalam pencegahan penularan PMK. 

SOP tersebut meliputi pengetahuan kesehatan hewan ternak kurban, administrasi tertulis, hingga kebersihan serta sanitasi pada lokasi penampungan hewan ternak kurban.

“Mereka (penjual hewan ternak kurban) harus mengenal PMK dan SOP apabila berkembang PMK di lokasi penampungan hewan ternak kurban,” kata Ali, Kamis (16/6/2022).

Selain itu, Ali juga telah membentuk Tim pemantauan dan pengawasan PMK untuk melaksanakan tugas secara rutin pada setiap lokasi penampungan hewan ternak kurban wilayah di Jakarta Utara.

Selain itu, sosialisasi PMK saat ini juga telah digencarkan melalui kalangan masyarakat umum, baik dari kelurahan dan kecamatan, termasuk media sosial Kota Jakarta Utara.

“Tim pemantauan dan pengawasan sudah rutin berkeliling hanya pada satu lokasi tapi semua lokasi penampungan hewan ternak kurban di Jakarta Utara sejak beberapa minggu lalu. Kami juga sudah sosialisasikan PMK kepada masyarakat melalui kelurahan dan kecamatan, termasuk juga melalui media sosial kami,” jelasnya.

Ali berpesan bagi umat muslim di Jakarta Utara, Untuk menghilangkan rasa khawatir berlebihan terhadap fenomena PMK pada hewan ternak kurban yang dijual di Jakarta Utara. 

Nantinya, masyarakat diminta untuk mengenali gejala PMK dan patuhi SOP terutama bila hewan ternak  kurban mengalami tanda-tanda penurunan kesehatan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT