ADVERTISEMENT

Baru Dilantik Jadi Mendag, Zulhas Langsung Ditodong DPR Tuntaskan 3 PR Ini

Rabu, 15 Juni 2022 21:56 WIB

Share
Ketua PAN, Zulkifli Hasan (Foto: Syaiful Amri/Publiktanggamus.com)
Ketua PAN, Zulkifli Hasan (Foto: Syaiful Amri/Publiktanggamus.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan atau Zulhas, resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan hari ini, Rabu (15/6/2022). Baru beberapa jam dilantik, Anggota DPR RI langsung menodongkan tiga pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Zulhas.

Tugas itu diutarakan oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak. Amin menilai posisi sebagai Mendag sebetulnya kurang sesuai dengan rekam jejak Zulhas. Ia lantas mengingatkan Zulhas untuk menuntaskan sejumlah pekerjaan rumah yang krusial dan menyangkut hajat hidup rakyat banyak. 

Pertama, krisis minyak goreng yang belum usai hingga saat ini. Harga minyak goreng curah sampai saat ini masih bertengger diangka Rp 18.100 per liter, jauh diatas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 yang ditetapkan pemerintah. 

“Pemerintah juga belum melaksanakan audit terhadap produsen CPO dan minyak goreng sebagai dasar perijinan ekspor. Kami minta hasilnya juga diumumkan secara terbuka,” kata Amin dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6/2022).

Persoalan kedua, stabilisasi stok dan harga bahan kebutuhan pokok yang saat ini melambung tinggi. Pemerintah tidak punya strategi yang mampu mengatasi persoalan stok dan harga pangan. 

“Pengendalian pasokan dan permintaan bahan kebutuhan menjadi persoalan kronis yang terus berulang setiap tahun. Di musim panen harga pangan anjlok dan petani menangis. Sebaliknya diluar musim panen, konsumen dan pelaku usaha mikro menjerit karena harga pangan dan bahan baku usaha melonjak tinggi,” lanjutnya. 

Semestinya, dengan kemajuan teknologi saat ini, dimana hasil pertanian bisa disimpan lebih lama, maka stabilitas stok bisa lebih terjaga. Ini memang bukan semata menjadi tupoksi Mendag.
Persoalan Ketiga, sistem distribusi dan tataniaga barang kebutuhan pokok yang sering kali di luar kendali pemerintah. Peran mafia pangan ataupun oligarki terasa makin kuat, seperti halnya pada kasus minyak goreng. 

“Saya berharap mendag yang baru bisa berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang ada,” tandasnya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT