ADVERTISEMENT

14 Tahun Istri Jadi TKI Taiwan, Kasun Nekad Menikah Siri ABG

Rabu, 15 Juni 2022 05:35 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUNGGUH kasiman nasib Kasun Mulyadi, 50, dari Ngawi (Jatim) ini. Katanya punya istri, tapi ibunya anak-anak 14 tahun jadi TKI Taiwan tak pernah pulang.

Belasan tahun tak pernah “ngetap olie”, menjadikan Pak Kasun nekad kawini ABG Nining, 15, yang masih bocih secara siri. Polisi pun menangkap Mulyadi.

Rumahtangga yang ideal adalah di mana suami dan istri berada dalam satu rumah secara berkesinambungan. Tapi karena faktor X (demi ekonomi), bisa saja suami atau istrinya ketemu baru seminggu sekali, sehingga ada istilah PJKA (Pulang Jumat kembali Ahad).

Bahkan ada yang berbulan-bulan sampai tahunan baru ketemu lagi, misalnya awak kapal atau TKI/TKW sebagai produk Menaker Sudomo di era Orde Baru. Tentu ini membutuhkan kesabaran luar biasa.

Kasun Mulyadi yang tinggal di Kedunggalar Kabupaten Ngawi, adalah salah satunya. Dia punya istri hanya simbolis doang. Sebab setelah punya 2 anak, bininya yang bernama Kasih, 45, daftar jadi TKI tahun 2008 tapi sampai sekarang tak pernah kembali.

Kiriman uang sih terus mengalir tiap bulan, tapi kebutuhan orang berumahtangga kan bukan hanya uang dan uang.

Mulyadi sering mengeluh perihal nasib dirinya. Jadi Kasun, status punya istri, tapi hanya fatamorgana, lantaran istri tak pernah pulang sejak 14 tahun lalu.

Kadang muncul ide liarnya, dia ingin menambahi namanya jadi Mulyadiwiranu, maksudnya: Mulyadi yang suwi ora nganu! Faktanya memang begitu, lama tak pernah begituan. Ibarat sepeda motor atau mobil, 14 tahun tak pernah “ngetap olie” apa mesin nggak bojot (rusak)?

Tak tahan setiap malam terus kedinginan, dia nekad pacari ABG Nining yang masih tetangga sendiri. Dia tinggal bersama neneknya, sebab sang ibu sudah lama menetap di Aceh.

Secara usia jelas njomplang sekali, selisih usia 34 tahun, karena Nining lebih pantas jadi anak ketimbang bininya. Tapi orang cinta kan sering di luar logika dan tak bisa dipaksa-paksa.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT