Namun, kenaikan saat ini harus ditekan semaksimal mungkin.
Ada beberapa potensi kenaikan kasus yang dapat diidentifikasi.
Seperti mobilitas penduduk yang terus naik jika dibandingkan sepanjang tahun 2021.
Juga, seiring melandainya kasus, berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya.
Lalu, kembali normalnya aktivitas masyarakat di tempat-tempat publik, serta kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri banyak orang, berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat sehingga meningkatkan potensi penularan.
"Penyebab lain, melandainya kasus mempengaruhi kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat. Seperti di tempat-tempat umum dan di lingkungan pemukiman yang tidak lagi sedisiplin saat kasus meningkat," terang Wiku.
Disamping itu, mutasi virus dengan varian baru BA.4 dan BA.5 sudah masuk Indonesia.
Varian ini pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022, dan kini 8 kasus telah teridentifikasi.
Dari karakteristiknya, secara epidemiologi, varian BA.4 teridentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sekuens yang telah dilaporkan melalui GISAID.
Sekuens terbanyak teridentifikasi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark dan israel.
Sedangkan varian BA.5 teridentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sekuens yang telah dilaporkan melalui GISAID.
Sekuens paling banyak teridentifikasi di Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Britania Raya dan Afrika Selatan.