Ya Ampun! Suami Sayat Istri dan Bibi di Karawaci, Kriminolog Sebut Ada Persoalan Serius Lebih dari Faktor Ekonomi

Minggu 12 Jun 2022, 21:11 WIB
Polisi melakukan olah TKP penganiayaan sekaligus pelaku bunuh diri di Karawaci. (foto:poskota/veronica)

Polisi melakukan olah TKP penganiayaan sekaligus pelaku bunuh diri di Karawaci. (foto:poskota/veronica)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kriminolog Achmad Hisyam, menanggapi kasus tukang ojek pangkalan di Karawaci, Tangerang yang menyayat istri dan bibinya karena faktor ekonomi dengan istri yang meminta uang belanja.

Menurutnya, faktor ekonomi merupakan permasalahan yang serius yang sudah terjadi sejak lama dan menjadi sensor di dalam rumah tangga.

Hisyam mengatakan, pelaku diduga mempunyai tekanan yang cukup berat di dalam rumah tangganya. Namun bukan hanya karena faktor ekonomi yang dia alami.

"Dugaan saya itu bukan hanya soal faktor uang belanja, tapi dugaan saya itu pasti ada hal yang lebih besar, kemungkinan besar karena hutang. Kalo soal uang belanja tukang ojek semestinya bisa kalau cuma ala kadarnya," ujarnya dikonfirmasi Minggu (12/6/2022).

Selain itu, Hisyam menduga ada tekanan lain yang membuat pelaku nekat seperti itu. Salah satunya dia menduga karena beban pikiran si tukang ojek sebagai kepala rumah tangga.

"Hal lain adalah faktor internal dari si kepala rumah tangga. Ketika dia dapat tekanan dari luar, kebutuhan finansial yang besar, nah individunya itu sekuat apa dia bisa menerima tekanan itu," jelasnya.

Lanjut Hisyam, dia menilai bahwa dalam hal ini, perlu adanya peran pemerintah dalam hal kesejahteraan sosial rakyatnya.

Pemerintah seharusnya memperhatikan rakyatnya yang mengalamu kesulitan perihal ekonomi. Hal itu dilakukan agar mencegah adanya sesuatu yang tidak diinginkan.

"Ada yang namanya faktor dari sisi pemerintah, pemerintah menjamin ga? Makanya dibutuhkan jaminan sosial itu disitu ketika ada masyarakat yang mengalamui kesulitan," ucapnya.

Disisi lain, Hisyam menilai bahwa tidak bisa disalahkan sepenuhnya si tukang ojek.

Sebab tekanan dan masalah yang menimpa dirinya bisa saja karena faktor dari keluarga dan masyarakat yang tidak bisa membantu dan mencari solusi.

"Jangan-jangan keluarga tidak ada yang membantu. Jadi faktor tekanan tadi lebih besar dibandingkan faktor internal dan sosial yang membantu dia. Jadi jangan dilihat daribfaktor individu, tapi dilihat sebagai masalah masyarakat juga, karena yang namanya orang hidup bermasyarakat, ketika ada yang sulit sebaiknya masyarakat atau tetangga bantu," tutur Hisyam.

"Ga bisa sepenuhnya disalahkan si tukang ojek. Lingkungan selama ini membantu atau engga mungkin kepedulian masyarakat disitu rendah," tambahnya.

Diketahui, usai menyayat istri dan bibinya, si tukang ojek memilih jalan pintas dengan melakukan bunuh diri.

Hisyam menjelaskan, ketika seseorang mendapatkan tekanan yang cukup besar, maka pikirannya akan mudah buyar.

"Tapi bukan berarti dia gila, artinya dia penuh dengan tekanan, dia bingung harus gimana akhirnya memakai jalan pintas. Dia saya pikir bukan orang gila tapi karena tekanan yang besar dia ga bisa berpikir jernih," tandasnya. (Pandi)
 

News Update