Sudah tidak diragukan lagi, sosial media memang sangat membantu jualan Sandi dalam memiliki usaha jual sendal wanita.
"Metode live tiktok sangat membantu karena barang dikasih tau langsung kalo yang kita jual itu real pict, original bukan kaya di toko lain," ucap Sandi.
Adapun jenis sendal terlaris atau best seller di tokonya tersebut yakni sendal hak tahu dengan merk Namaya. Selain itu, ada beberapa jenis lainnya dengan nama-nama khusus yang telah dibentuk sendiri oleh owner sendal itu.
"Ada pembeli nanya warnanya apa terus barangnya bagaimana, bahannya gimana, itu bisa kita langsung tunjukin barangnya. Kan kalo di marketplace lain gabisa nunjukin barangnya hanya foto yang di posting," sambung Sandi.
Saat ditanyakan perihal awal mula terpikir buat usaha seperti ini, Sandi berucap bahwa dirinya sudah lelah dalam dunia pekerjaan di perusahaan manapun.
"Karena emang udah capek kerja sama orang. jabatan saya supervisor di akulaku selama 3 tahun. Kemudian 3 tahun di rumah sakit," tukas Sandi.
Kemudian, ia menjelaskan usaha ini dilakukan awalnya dengan hanya menjual 3 kodi atau setara 60 pasang sendal.
Tanpa disangka-sangka justru 60 pasang tersebut ludes dalam kurun waktu kurang dalam sehari.
"Sendal itu awalnya belanja pagi siang live tiktok, sore langsung abis barangnya. Belanja awal 3 kodi 60 pasang," katanya.
Sandi menjual sendal tersebut dengan harga perpasangnya Rp 30 - 40 ribu. Dengan harga yang terbilang murah, sendal yang dijualnya tersebut masih setara dengan sendal-sendal yang dijual dengan harga Rp 180 ribu.
Terakhir, Sandi menyarankan untuk para pengusaha terutama dalam bidang perdagangan melalui sosial media untuk tetap bersabar saat metode pencairan uang. Karena menurutnya, proses pencairan uang setelah transaksi di sosial media harus menunggu kurang lebih selama 6 sampai 9 hari kedepan.
"Kalo di tiktok itu 6 hari setelah barang keluar baru bisa cair. Makanya kita pengusahan online harus punya modal 3 kali untuk backup. Karena untuk nutup uang-uang yang belom cair," ucapnya lagi.