ADVERTISEMENT

Diledek sebagai Suami Mandul Malah Hamili Teman Sekantor

Sabtu, 11 Juni 2022 06:30 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Diledek sebagai Suami Mandul Malah Hamili Teman Sekantor. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Diledek sebagai Suami Mandul Malah Hamili Teman Sekantor. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ISTRI mengolok-olok sebagai lelaki mandul, bikin Ngatijo (40) tersinggung berat. Oknum ASN di Gunung Kidul (DIY) ini ingin buktikan tuduhan itu ngawur. Ngatijo lalu kencani janda teman sekantor, Rustinah (33). Ternyata tokcer, janda itu punya anak, tinggal istri Ngatijo yang mencak-mencak dicangar suami.

Beli mobil atau sepeda motor orang bisa njajal atau test drive dulu. Tapi ketika orang hendak menikahi seorang wanita, nggak bisa seperti itu. Karena aturan atau hukum negara dan agama, pastilah nikah resmi dulu baru bisa in reyen. Jadi sifatnya untung-untungan bagaikan beli kucing dalam karung. Kadang untung, tapi kadang bisa pula buntung.

Ngatijo warga Wonosari Kabupaten Gunung Kidul, peruntungan nasibnya seperti itu. Menikah pertama, tak juga punya anak. Tapi perkawinan perdana ini tak berlangsung lama. Gara-gara pernah main tempeleng, istrinya langsung minta cerai dengan alasan KDRT. Nduwe bojo rak golek seneng, kok sithik-sithik dikampleng (punya suami kan cari senang, bukan dikit-dikit dikemplang). Kata sang istri.

Pegawai kantor Dinas Pendidikan di Jl. Pemuda Baleharjo ini hidup menduda sebentar. Lalu dapat gebedan baru, namanya Nurdianti, 30. Menikahlah mereka. Tapi sudah berumahtangga 3 tahun lamanya, istri tak kunjung hamil. Kerja lembur-nya di malam hari seakan tak ada guna, hanya keringatan doang. Payah kamu, masak kalah rosa-rosa sama Mbah Marijan. Kata Nurdianti meledek suami.

Jika saat mengolok-olok tersebut dilakukan istri di rumah dan hanya berdua, nggak masalah. Tapi oleh Nurdianti diceritakan pula pada teman-temannya bahwa Ngatijo itu lelaki mandul, tak bisa kerja tapi kemlinthi. Wah, tentu saja Ngatijo malu sekali. Soal begituan kok diviralkan sama teman-teman, ini kan sama saja buka rahasia dapur.

Ngatijo benar-benar tersinggung. Dia ingin membuktikan bahwa sebetulnya dia bukan lelaki begitu. Dirinya adalah lelaki normal, hanya Allah saja yang belum memberi kepercayaan untuk mengasuh anak. Tunggu saatnya nanti, akan aku tunjukkan bahwa aku lelaki jantan sejati. Kata Ngatijo dalam hati.

Kebetulan dia punya teman sesama ASN sama-sama berkantor di Jl. Pemuda, tapi dia di Dinas Pemuda & Olahraga. Namanya Rustinah dalam status janda. Sejak awal sebetulnya dia ada sinyal, cuma karena sayang sama istri di rumah, ketetarikan pada janda muda itu hanya sekedar wacana belaka. Ngatijo tak mau poligami, karena ASN dilarang berbini dua.

Tapi gara-gara sering diolok-olok istri, janda Rustinah kemudian diseriusi betul. Ternyata dia juga memberikan lampu hijau, sehingga keduanya pun pacaran. Apa lagi setelah kantor Dinas Pendikan dan Kantor Dinas Pemuda & Olahraga digabung, pacaran keduanya semakin tinggi frekwensinya. Maksudnya, meski belum nikah resmi tapi keduanya sudah berani hubungan intim bak suami istri.

Bila di rumah mlempem macam korak api kena air, di luaran Ngatijo tokcer betul. Sebab tak lama kemudian Rustinah hamil dan lalu dikawin diam-diam. Tapi sepandai-pandai tupai membungkus rahasia, akhirnya tercium juga. Dia lalu melabrak Ngatijo di rumah istri barunya. Tapi oknum ASN ini tenang-tenang saja. Sambil gendong bayinya dia bilang, Ternyata saja tokcer, kan? Kamu saja yang mandul.....!

Wah, tentu saja Nurdianti tak terima dimandul-mandulkan. Dia segera lapur ke kantor Dinas Pendidikan Gunung Kidul. Hasilnya, Ngatijo diturunkan pangkatnya menjadi 2-a. Namun demikian dia tetap bahagia, karena disamping telah memiliki anak sendiri, juga berhasil nyangar (permalukan) istrinya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT