Sementara itu, KPK menempati peringkat enam dengan nilai persentase sebanyak 59,8 persen, di bawah Pengadilan yang bertengger di posisi lima dengan nilai 60,1 persen.
Sedangkan institusi lain yang berada si bawah KPK, ditempati MPR di posisi tujuh dengan nilai persentase 53,8 persen, kemudian DPD 52,8 persen, DPR 46,1 persen, dan Partai Politik 40,7 persen.
Selain tingkat kepercayaan publik yang rendah, survei IPI tersebut juga menyatakan bahwa tingkap tindak pidana korupsi di periode dua tahun terakhir ini telah mengalami peningkatan sebesar 42,8 persen.
Responden juga menilai, upaya pemberantasan yang dilakukan oleh Firli Bahuri cs juga masih buruk dengan mencatatkan angka penilaian persentase sebesar 36,2 persen.
Survei ini memaparkan, sebanyak 31,2 persen responden menilai tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir tidak mengalami perubahan. Sementara 20,2 persen responden menilai tingkat korupsi di Indonesia menurun.
Kemudian, sebanyak 5,8 persen responden menyatakan tidak tahu terkait tingkat korupsi yang terjadi di Tanah Air. Mayoritas responden juga menganggap pemberantasan korupsi di Indonesia masih buruk.
Dengan persentase nilai sebanyak 36,2 persen, responden menilai pemberantasan korupsi di Tanah air masih buruk, dengan perincian sebanyak 29,9 persen responden menilai buruk, dan 6,3 persen responden menilai sangat buruk. (Adam).
.png)
.jpg)
