Pedas! Harga Cabai Rawit Merah Naik 241,47 Persen, DPR Desak Kementan Perbaiki Sistem Produksi

Kamis, 9 Juni 2022 19:20 WIB

Share
Pedagang cabai. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)
Pedagang cabai. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IV DPR  Johan Rosihan merespon perkembangan harga bahan pokok yang melonjak drastis terutama harga cabai rawit merah yang tembus Rp.84.823 per-kg atau melonjak sekitar 241,47 persen dibanding bulan lalu.

Demikian juga harga cabai merah besar yang naik 82 persen bahkan dibeberapa tempat harganya melonjak hingga 116 persen.

"Kenaikan harga ini sangat meresahkan konsumen karena belanja dapur merupakan kebutuhan pokok setiap rumah tangga, saya minta Kementerian Pertanian (Kementan) memperbaiki permasalahan produksi yang belum stabil, bahkan pada akhir tahun lalu produksi cabai terjadi penurunan, ini tanggung jawab Kementan untuk menjaga stabilitas produksi cabai agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen," ujar Johan, Kamis, 9 Juni 2022.

Johan menyampaikan, Kementan perlu mengoptimalkan penanganan pasca panen sebab saat ini kehilangan hasil dari produksi cabai masih sangat tinggi hingga harganya sering melonjak.

"Saya minta Kementan mempelopori agar penyusutan dari produksi cabai dapat diminimalisir melalui manajemen pasca panen yang baik, kita semua paham bahwa komoditas cabai ini tidak tahan lama maka perlu teknologi pasca panen seperti resi Gudang atau cold storage dan lain-lain agar lebih tahan lama," urai politisi PKS ini.

Johan mendorong Kementan dapat memberikan insentif khusus kepada petani yang menanam cabai agar produksinya stabil serta membuat terobosan.

“Agar distribusi cabai segar selalu lancar ke daerah konsumen sebab konsumsi cabai segar mencapai 60% sehingga kestabilan produksi dan kelancaran distribusi cabai menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas harga di pasaran,” ucap Johan.

Johan juga minta Kementan dapat proaktif membantu petani mengatasi serangan penyakit pada tanaman cabai serta meningkatkan luas tanam dan mengatasi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

"Saya berharap Kementan mengantisipasi gagal panen yang sering dihadapi petani sehingga mereka berfikir ulang untuk menanam cabai, pemerintah harus hadir membantu petani agar ada gairah untuk produksi cabai sehingga dampaknya harga akan lebih stabil," tutur Johan.

Ia menilai harga cabai rawit yang melonjak tajam hingga 241,47 persen sangat dipengaruhi oleh banyaknya permintaan dan adanya selera masyarakat akan komoditi cabai rawit. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar