DPR Desak Pemerintah Segera Umumkan HPP Migor Curah

Rabu 08 Jun 2022, 13:39 WIB
Kolase foto Anggota DPR RI Mulyanto dan migor curah. (Foto: Diolah dari Google).

Kolase foto Anggota DPR RI Mulyanto dan migor curah. (Foto: Diolah dari Google).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak pemerintah segera umumkan harga pokok produksi (HPP) minyak goreng curah agar diketahui besaran harga jual keekonomian yang wajar. 

Mulyanto menganggap salah satu penyebab carut-marut tata kelola minyak goreng ini karena pemerintah tidak jelas berapa hpp migor ini sebenarnya. Akibatnya terjadi ketidakjelasan soal harga migor di pasaran. 

Muncul argumentasi pengusaha bahwa HET yang ada kerendahan dan lain sebagainya. Sampai hari ini harga migor curah di pasar tradisional jauh di atas HET yang ditetapkan. Harga mengikuti mekanisme pasar. Semua harga diatur dan ditentukan oleh pengusaha. 

"Publik perlu tahu, sebenarnya berapa harga pokok produksi migor curah ini. Agar terang-benderang permainan harga migor dari tingkat produsen, distributor sampai di tangan masyarakat. Selama ini angka produksi tersebut terkesan tertutup," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota, Rabu (8/6/2022).

Mulyanto mengatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) ini jauh di bawah HPP, meski sudah disubsidi sekalipun. Dan produsen-distributor ini menjual rugi dengan kebijakan HET ini.  

Akibatnya mereka enggan memproduksi migor curah tersebut. Terbukti Menperin mengeluh akan komitmen-nasionalisme para produsen dalam keikutsertaan pada program migor curah bersubsidi Kemenperin," jelas Mulyanto. 

Mulyanto sendiri tidak yakin para pengusaha ini merugi dalam pasar migor yang oligopolistik. Dimana produsen lebih mampu mendiktekan harga di pasar. Yang ada justru sebaliknya, dari hari ke hari pengusaha migor ini semakin menumpuk kekayaaan mereka, bahkan mereka termasuk menjadi orang terkaya di Indonesia.

Apalagi fasilitas negara mereka nikmati mulai dari HGU (hak guna usaha) lahan sawit, perizinan pengusahaan kebun, pembangunan dan pengoperasian industri, perdagangan dalam negeri dan ekspor.  

Bahkan pemerintah turut membantu menyerap CPO domestik melalui program biofuel, yang semakin hari semakin meningkat volumenya.  

Termasuk juga Pemerintah sigap mengadvokasi soal isu sawit saat mendapat serangan dari masyarakat Eropa terkait tudingan, bahwa pengelolaan kebun sawit Indonesia tidak ramah lingkungan.

"Pemerintah penting untuk mengumumkan kepada publik soal HPP migor curah ini, agar tegak prinsip transparansi dan fairness bisnis. Jangan masyarakat yang dikorbankan dengan migor yang langka dan mahal," tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini.

News Update