ADVERTISEMENT

Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Parung Belum Juga Sentuh HET, Pedagang: Enggak Sanggup Kalo Jual Rp14.000

Minggu, 5 Juni 2022 21:18 WIB

Share
Ibu Aisah salah Satu Pedagang kelontong di Pasar Parung (foto: wanto/Poskota)
Ibu Aisah salah Satu Pedagang kelontong di Pasar Parung (foto: wanto/Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah telah mencabut subsidi minyak goreng curah sejak 31 April 2022. Pencabutan subsidi ini  dikaitkan untuk memendekkan  administrasi terkait penyaluran minyak goreng curah ke masyarakat, sehingga target harga bisa di kisaran Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

Namuin, usai pencabutan subsidi, harga minyak goreng curah di sejumlah pasar masih relatif tinggi, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. 

Berdasarkan pantauan Poskota di Pasar Parung, Bogor,  Minggu (5/6/2022), harga minyak goreng curah masih mencapai Rp16.000 per kilogram. Jadi hingga kini harga minyak goreng curah belum menyentuh HET, sebesar Rp14.000 per liter.

Seorang pedagang sembako bernama Aisah  mengatakan, saat ini dirinya tidak bisa menjual harga minyak goreng curah sesuai HET. Pasalnya, harga dari agen saja sudah mencapai Rp14.600 per kg.

"Enggak sanggup kalo jual Rp14.000 atau Rp15.000, orang modalnya aja sudah Rp14.6000 per kilogramnya," jelasnya.

Menurut dia, minyak goreng curah seharga Rp14.600 dari agen baru didapatkannya baru-baru ini. "Kita juga baru jual dengan Rp16.000 baru hari ini, karena harga di agen Rp14.600. Kalau kemarin harga di agen masih mahal, jadi saya jualnya Rp17.000 per kilogramnya," tuturnya.

Aisah mengaku marjin keuntungan yang didapat saat ini sangat tipis karena ada biaya tambahan seperti plastik, karet dan ongkos karyawan.

"Untungnya mah tipis banget, kita kan make plastik, karet dan juga bayar ongkos karyawan yang nimbang," ucapnya.

Menurutnya, hal itu untuk menjaga konsumen yang selama ini menjadi langganan di tokonya. Sebab, jika dia menjual dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan pemerintah, maka warungya tidak akan laku.

"Kita mah ambil dikit (untung) aja. Kalau kita jual mahal mah nggak ada yang beli," katanya. (cr04)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT