Formula E, Dunia Sport yang Menjadi Terasa Politis

Sabtu 04 Jun 2022, 06:51 WIB
Ilustrasi pembalap Formula E (foto/twitter FIAFFormulaE)

Ilustrasi pembalap Formula E (foto/twitter FIAFFormulaE)

Oleh: Winoto, Wartawan Poskota

SABTU ini ajang balap mobil listrik Formula E digelar di sirkuit yang dibangun super kilat di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Sedari awal, sejak masih embrio atau gagasan, upaya menggelar balap mobil listrik ini sudah menjadi kontroversi. Aslinya, balap mobil listrik Formula E ini adalah dunia sport, yakni olah raga otomotf.

Nyatanya,apa yang terjadi di Jakarta, sejak ide digulirkan, dunia sport ini sudah lebih terasa politis. Dari sisi yang berjarak, baik dari penggagas, maupun penentang, ada sisi politis.

Penggagasnya, katakanlah Gubernur Anies Baswedan, penentangnya secara formal adalah dua partai di DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP dan Fraksi PSI. Di luar itu adalah ada kubu pendukung Anies dan kubu seberang, yang tampaknya sebagai lanjutan dari pertarungan Pilgub DKI yang lalu, yang dimotori buzzer.

Kita sudah sama-sama tahu, di DPRD dua Fraksi itu meski minoritas secara jumlah kursi, terus menggalang digunakannya Hak Interpelasi, untuk mencari kejelasan duit rakyat yang digunakan untuk Formula E, karena diduga ada penyelewengan. Tentu, upaya wakil rakyat ini wajar, dan itu tupoksi wakil rakyat.

Singkat kata, kondisi serba politis soal Formula E terus terjadi, bahkan makin memanas hingga sehari jelang pergelaran 4 Juni 2022. Dua hal terakhir yang masih mencolok adalah soal tak adanya sponsor BUMN, tak maunya Menteri BUMN memberikan sponsor.

Hal kedua, tentang teka-teki hadir tidaknya Presiden Jokowi di gelaran Formula E. Jokowi sudah meninjau sirkuit beberapa waktu lalu, dan berharap balapan bisa disaksikan. Paspampres sudah meninjau lokasi. Tapi, hingga sehari  jelang gelaran, beluma ada kepastian dari Istana soal kehadiran Jokowi.

Dua hal tersebut, terasa politis, terasa ada persaingan pusat dengan daerah, dalam hal ini Pemprov DKI, terkhusus dengan Anies. Ada bau persaingan capres juga. Ada yang mengatakan, mungkin Presiden Jokowi malu, karena BUMN tidak mau keluar duit, kok beliaunya datang.

Harusnya tidak ada pikiran begitu. Jokowi yang menginginkan kemajuan, harusnya bangga dengan pihak daerah mampu menggelar even besar itu, dan dia hadir.

Dengan Formula E, E dimaksudkan adalah balap mobil generasi baru, yakni mobilnya hasil rekayasa maju, dengan tenaga listrik, tidak seperti balap mobil konvensional F1 yang menggunakan bahan bakar fosil.

Berita Terkait

News Update