Pengungsi Korban Semeru Tempati Huntap, Wapres: Jangan Dijual Ya!

Kamis 02 Jun 2022, 16:13 WIB
Pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. (Ist/Kementerian PUPR)

Pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. (Ist/Kementerian PUPR)

Wapres menambahkan Kepala BNPB dan semua berusaha keras sehingga bisa terlaksana [penyediaan] tempat yang bersih. Yang belum, sudah ada rumah. Huntapnya sudah jadi tinggal yang huntaranya, supaya lengkap.

 Wapres juga berkesempatan memberikan bantuan dari Kementerian Sosial untuk para pengungsi. Adapun kategori bantuan yang diberikan di antaranya bantuan sembako untuk korban bencana erupsi gunung semeru di huntap dan huntara sebanyak 130 paket, bantuan sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) sebanyak 50 paket serta atensi kewirausahaan bagi lansia produktif sebanyak 10 paket.

Sebagai informasi, sejak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 silam, pemerintah bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait telah melakukan upaya relokasi pemukiman bagi penduduk terdampak bencana.

Berdasarkan data Kementerian PUPR pada Mei 2022, dari rencana target 1951 unit huntap, saat ini sudah terbangun semua hunian.

Sementara, huntara yang dibangun oleh 81  NGO, dari rencana target 1951 unit, sudah terbangun 878 unit dengan rincian kategori selesai sebanyak 437 unit, dalam proses penyelesaian sebanyak 441 unit, dan sudah dihuni sebanyak 130 unit. Ke depan, proses penyelesaian huntara akan dilanjutkan oleh BNPB dan Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Terkait kelanjutan penanganan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana, pemerintah juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan organisasi filntropi untuk mengisi program-program lanjutan, baik di fase transisi maupun di masa pemulihan. 

Selain Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, hadir mendampingi Wapres pada peninjauan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. (johara)

Berita Terkait

News Update