Kemudian, Yandi merinci anggaran yang disetujui tersebut. Di antaranya biaya masyair haji reguler sebesar Rp1,4 triliun, yang dibagi dua yakni Rp700 miliar menggunakan anggaran efisiensi haji dan senilai Rp791 miliar menggunakan anggaran nilai manfaat keuangan haji.
Selanjutnya, untuk biaya technical landing jemaah embarkasi Surabaya sebesar Rp25,7 miliar. Tambahan anggaran ini akan bersumber dari efisiensi penyelenggaraan ibadah haji.
Kemudian, selisih kurs kontrak penerbangan dengan jumlah tambahan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 19 miliar. Adapun, untuk memenuhi tambahan biaya ini menggunakan efisiensi penyelenggaraan ibadah haji sebesar Rp 13 miliar, efisiensi valas sebesar Rp 2 miliar, dan safeguarding sebesar Rp 4 miliar.
Menurut Yandi, saat ini yang paling terpenting adalah jemaah haji dapat berangkat menunaikan ibadahnya. Ia juga meminta masyarakat tidak termakan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
"Saya kira yang paling penting dengan adanya jemaah haji berangkat dengan insyaallah tidak ada halangan. Kita minta ke masyarakat supaya tidak termakan dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab," katanya Yandri.
Yandi juga akan terus melakukan pengawasan terhadap persiapan ibadah haji yang mencakup aspek pembinaan, pelayanan dan perlindungan agar para jamaah haji melakukan sesuai dengan syarat Islam. ***