Hadiri World Economic Forum di Swiss, Airlangga Hartarto Yakin Indonesia Mampu Membawa Kepentingan Negara-negara Berkembang

Senin, 30 Mei 2022 21:07 WIB

Share
Airlangga Hartarto Hadiri World Economic Forum di Davos, Swiss. (ist)
Airlangga Hartarto Hadiri World Economic Forum di Davos, Swiss. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasca menghadiri World Economic Forum di Davos, Swiss, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin hubungan bilateral dengan Jerman mampu membawa kepentingan negara-negara berkembang kepada negara maju di dunia.

Ia menuturkan, Pemerintah Indonesia bisa menjadi jembatan bagi kepentingan negara berkembang saat memegang Presidensi G20.

Di saat bersamaan, Jerman juga menjadi Presidensi G7 dari kelompok negara-negara maju di dunia.

"Menjembatani kepentingan negara berkembang untuk negara maju. Indonesia mendorong sejumlah isu prioritas, antara lain arsitektur kesehatan global, transisi energy berkelanjutan, dan transformasi digital dan ekonomi,” tutur Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Senin (30/5/2022).

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, kunjungan bilateral ke Jerman juga berdampak positif, karena Presiden Jerman dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada Juni nanti.

"Presiden Jerman juga dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia sekitar pertengahan Juni ini,” ujarnya.

Airlangga mengaku dalam kunjungannya ke Jerman, ia membahas persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke pertemuan G7 pada 26 hingga 28 Juni di Istana Elmau di Garmisch-Partenkirchen, negara bagian Bayern, Jerman.

Menko Perekonomian berharap agenda kunjungan kedua pimpinan negara diharapkan memperkuat kemitraan di berbagai sektor. Terutama menarik lebih banyak investasi yang masuk ke Indonesia. 

Menurut Airlangga, peluang ini bisa didapatkan Indonesia saat menjadi official partner country Hannover Messe pada 2023. Terlebih, Indonesia dianggap sukses memerankan hal itu pada Hannover Messe 2021.

"Tentu bagi Indonesia tidak lepas dari promosi untuk investasi,” jelas Menko Perekonomian.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar