ADVERTISEMENT

Antisipasi PMK Jelang Idul Adha, Ini Solusi MUI

Senin, 30 Mei 2022 19:41 WIB

Share
Ilustrasi sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku. (Dok. Dinas Kominfo Jawa Timur)
Ilustrasi sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku. (Dok. Dinas Kominfo Jawa Timur)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wabah penyakit mulut dan kuku pada sapi yang ditemukan di Aceh dan Jawa Timur masih menghantui Indonesia.

Untuk antisipasi hal tersebut, Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh mengatakan pihaknya melakukan pembahasan intensif untuk menyusun pedoman keagamaan dalam ibadah qurban 1443 H

“Untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, MUI melakukan pembahasan intensif untuk menyusun pedoman keagamaan dalam ibadah qurban 1443 H,” kata Niam yang dikutip dalam lama MUI  pada Senin (30/5/2022).

Niam mengatakan penyusunan panduan ini melibatkan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

Setelahnya, pihak MUI akan melakukan rapat dan sidang fatwa dalam membahas panduan yang berbentuk fatwa atau pun pedoman khusus tersebut.

“Untuk itu MUI mengundang dan mendengar penjelasan ahli dari IPB dan kementan sbg penanggung jawab,” katanya.

Berikut dampak dan langkah mitigasinya, untuk menjaga kesehatan dan kualitas daging kurban.

Anggota Komisi Ahli Kesehatan Hewan Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan Kementan Denny Widaya Lukman mengatakan masyarakat muslim agar melaksanakan kurban secara daring melalui Rumah Penyembelihan Hewan (RPH) atau tempat yang telah mengantongi izin penyembelihan dari Pemerintah Daerah.

“Mohon MUI agar menghimbau masyarakat agar DKM memaksimakkan memotong daging qurbannya di RPH dan tempat yang mendapat izin dinas saja, dan hanya dilakukan saat hari H, untuk meminimalkan risiko penularan,” katanya.

Denny mengatakan risiko penularan yang dimaksud adalah penularan virus PMK hewan kurban yang dapat mencemari lingkungan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT