ADVERTISEMENT

Pedagang Warteg Tuding Pemerintah Kebangetan Karena Bakal Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah: Kok Tega-teganya!

Minggu, 29 Mei 2022 15:28 WIB

Share
Salah satu Warteg di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. (Foto: ardhi) 
Salah satu Warteg di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. (Foto: ardhi) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pedagang Warteg Tuding Pemerintah Kebangetan Karena Bakal Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah: Kok Tega-teganya!

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pedagang Warung Tegal (Warteg) menuding pemerintah kebangetan karena bakal mencabut subsidi minyak goreng curah pada Selasa, 31 Mei 2022 mendatang. 

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni menuturkan keputusan itu dikhawatirkan bisa membuat harga minyak goreng curah yang banyak dibutuhkan pedagang, naik. 

"Tidak habis pikir, pemerintah kok tega-teganya dan mentolo (sampai hati) membebaskan harga minyak goreng yang dibutuhkan rakyat ke mekanisme pasar," kata Mukroni, Minggu (29/5/2022).

Kendati pemerintah akan mengganti kebijakan subsidi dengan mewajibkan produsen minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik atau domestic market obligation (DMO)

Kemudian juga kewajiban mengikuti harga domestik atau domestic price obligation  (DPO) tapi tetap saja mereka khawatir kedua kebijakan itu tak berjalan seperti yang diharapkan. 

Sebab, kala subsidi diberlakukan saja, pedagang Warteg mesti membeli minyak goreng curah dengan harga di atas Rp14 ribu, karena pedagang sembako umumnya menjual Rp18 ribu per kilogram. 

"Pedagang Warteg protes keras kalau mekanisme penjualan dan distribusi minyak ke mekanisme pasar penuh tanpa adanya subsidi dari negara," tuturnya. 

Kata Mukroni, keputusan pemerintah mencabut subsidi minyak goreng curah begitu membebani pedagang Warteg sebab data beli masih terdampak pandemi Covid-19. 

Mereka berpikir dua kali untuk menaikkan harga menu lantaran takut kehilangan pelanggan, sedangkan modal yang dikeluarkan untuk membeli berbagai bahan sekarang melonjak. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT