Jonggol Lockdown

Sabtu, 28 Mei 2022 06:07 WIB

Share
Pemkab Bogor terpaksa melockdown pasar hewan di Jonggol, Bogor, selama 14 hari karena ditemukan sapi, kerbau, kambing, dll terkonfirmasi positif PMK. (foto: poskota/panca)
Pemkab Bogor terpaksa melockdown pasar hewan di Jonggol, Bogor, selama 14 hari karena ditemukan sapi, kerbau, kambing, dll terkonfirmasi positif PMK. (foto: poskota/panca)

MENDENGAR kata lockdown sebagian besar masyarakat pasti teringat pandemi Covid-19 yang sempat menggerayangi negeri ini. Namun lockdown kali ini bukan karena Covid, tapi karena kawasan Pasar Hewan Jonggol, Jawa Barat, diserang virus Foot and Mouth Disease (FMD) atau Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terpaksa melockdown pasar jonggol selama 14 hari karena ditemukan sapi, kerbau, kambing, dll terkonfirmasi positif PMK. Penutupan sementara dilakukan agar virus PMK tidak menyebar dan hewan yang terjangkit dilakukan isolasi.

Pasar jonggol merupakan pasar hewan terbesar di Jawa Barat setelah pasar hewan di Purwakarta. Pasar yang sudah ada sejak 1969 ini kerap menjadi tempat favorit para penjual dan pembeli sapi, kerbau, kambing dan hewan lainnya. Mereka berasal dari Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bekasi, Banten, bahkan ada yang dari Lampung.

Tingginya animo masyarakat membeli sapi, kerbau, kambing dan hewan lainnya di pasar jonggol membuat potensi penyebaran virus PMK sangat tinggi di wilayah lain. Pasalnya, hewan yang sudah dibeli tersebut dibawa ke daerahnya untuk dipelihara hingga dijadikan hewan kurban.

Pemerintah harus segera turun langsung melakukan pengecekan kesehatan ke sentra-sentra penjualan hewan, agar tidak semakin memperburuk penyebaran virus PMK. Bukan tidak mungkin wilayah penjual hewan kurban juga akan terkena imbas bahkan di lockdown.

Akibat lockdown pasar jonggol membuat para penjual hewan bingung dan hanya bisa pasrah. Untuk sementara mereka terpaksa menghentikan kegiatan jual beli dan pengiriman hewan ke daerah sambil menunggu sinyal dari Kepala Dinas Perikanan dan peternakan Kabupaten Bogor.

Karena itu, para pedagang meminta tindakan konkrit aparat setempat untuk mengatasi virus PMK, sehingga mereka bisa membuka usahanya kembali. Apalagi gejala penyakit virus PMK tidak separah flu burung ataupun sars yang penyebarannya cepat, dan tidak berbahaya bagi manusia.

 

Lihat juga video “Waduh! Baru Keluar dari Showroom, Mobil Suzuki Baleno ini Meledak dan Hangus Terbakar”. (youtube/poskota tv)

 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar