ADVERTISEMENT

Kurangi Resiko Bencana, DRRC UI Tawarkan Konsep Gotong Royong Pada Forum Dunia GPDRR di Bali

Jumat, 27 Mei 2022 13:53 WIB

Share
Kepala DRRC UI Prof. Dra. Fatma Lestari bersama Tim saat menghadiri forum dunia GPDRR di Bali. (Ist)
Kepala DRRC UI Prof. Dra. Fatma Lestari bersama Tim saat menghadiri forum dunia GPDRR di Bali. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dalam konteks ini, lanjut Fatma, mengelola Risiko di semua dimensi termasuk bencana alam, lingkungan, biologis atau teknologi, dan kombinasi dari NaTech, yakni bencana teknologi yang dipicu oleh alam (Natural Hazards Triggering Technological Accidents - natech) menjadi semakin penting untuk memastikan keberlangsungan bisnis dari berbagai sektor industri yang berkembang tersebut.

"DRRC UI sendiri memiliki beberapa penelitian terkait risiko Natech di beberapa lokasi seperti Cilegon di Pulau Jawa dan Kalimantan," ungkapnya. 

Atas hal tersebut, Fatma menyampaikan bahwa pihaknya mengusulkan ke UNDRR untuk memperluas Kerangka Sendai serta memasukkan prinsip-prinsip Bencana Kesehatan Masyarakat dan Pengurangan Risiko Natech dengan mengusulkan lima (5) poin. 

Pertama, melakukan penilaian multi hazards, penilaian risiko dan dampak sistemik, tidak hanya penilaian risiko bahaya alam tetapi juga risiko bencana industri, dan risiko Natech (risiko teknologi yang dipicu oleh alam). 

Kedua, mendorong implementasi kebijakan dan perencanaan penta helix yang terkoordinasi antara K/L, Pemerintah Daerah, masyarakat, akademisi, industry dan media. 

Ketiga, mempromosikan dan menerapkan sistem manajemen keberlangsungan bisnis (Business Continuity Management Systems) untuk memastikan bahwa semua aktivitas bisnis telah mempertimbangkan pelbagai potensi disrupsi, serta mengembangkan rencana keberlangsungan usaha (Business Continuity Plan). 

Keempat, meningkatkan kapasitas respons untuk semua pemangku kepentingan serta mendorong kemitraan multi pemangku kepentingan - pendekatan pentahelix kepada semua pemangku kepentingan terkait termasuk akademisi, industri, komunitas, pemerintah daerah, dan media. 

Kelima, memberdayakan semua pihak untuk berkontribusi dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan membangun resiliensi. 

"Dalam menerapkan pendekatan multi hazards, diperlukan hand in hand strong collaboration atau kolaborasi bahu-membahu yang kuat, yang kita sebut sebagai 'Gotong Royong' atau Kebersamaan bahwa Disaster Risk Reduction is Everyone’s business bisa menjadi kenyataan," pungkasnya. 

Sebagai informasi, pada kesempatan tersebut, Presiden RI Joko Widido (Jokowi) dalam pidato pembukaannya juga menyampaikan empat konsep resiliensi berkelanjutan dalam menghadapi risiko bencana. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT