ADVERTISEMENT

Kurangi Resiko Bencana, DRRC UI Tawarkan Konsep Gotong Royong Pada Forum Dunia GPDRR di Bali

Jumat, 27 Mei 2022 13:53 WIB

Share
Kepala DRRC UI Prof. Dra. Fatma Lestari bersama Tim saat menghadiri forum dunia GPDRR di Bali. (Ist)
Kepala DRRC UI Prof. Dra. Fatma Lestari bersama Tim saat menghadiri forum dunia GPDRR di Bali. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Penelitian tersebut berjudul 'Penta Helix Membangun Model Rumah Tahan Gempa Berprespektif Kearifan Lokal Pasca Bencana Alam di Propinsi NTB'. 

Fatma menyampaikan, Pooling Fund merupakan inisiatif yang baik sebagai salah satu upaya roda penggerak Ekonomi Berkelanjutan. Menurutnya, untuk mewujudkan pooling fund, Pemerintah Indonesia terus mendorong pemberdayaan masyarakat sipil atau civil society melalui UMKM. 

"Pemberdayaan masyarakat sipil ini dapat menjadi penggerak ekonomi yang memberikan multiplier effect melalui program-program seperti Desa Wisata Tangguh Bencana untuk Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi, dan sekaligus membangun Sustainable Supply Chain," sebutnya. 

"Pendekatan peningkatan resilience Bencana ini menggunakan pendekatan 'From Local to Global'," lanjutnya. 

Fatma menegaskan, Indonesia perlu mengelola dan mengatasi tantangan terkait data untuk implementasi kebijakan. Untuk itu, DRRC UI telah bekerja sama dengan sejumlah Kementerian/Lembaga dalam mendukung implementasi kebijakan ini. 

"Misalnya, DRRC UI menyusun e-book 'Buku Saku Desa Tangguh Bencana COVID-19' bersama Kementerian Dalam Negeri dan BNPB untuk menjadi pedoman bagi seluruh Desa di Indonesia dalam menghadapi pandemic COVID-19," ungkapnya. 

Selain itu, kata Fatma, pihaknya bersama Kementerian Agama dan Pondok Modern Darussalam Gontor menyusun e-book 'Pesantren Tangguh Bencana COVID-19', untuk menjadi acuan bagi sekolah berasrama yang melakukan pendidikan tatap muka. 

"Begitu pula dengan Kementerian Pemuda & Olahraga, DRRC UI menyusun buku Pemuda Tangguh Bencana COVID-19 sebagai pedoman penanganan COVID-19 di Indonesia; dan Resillience is Local dengan SIAP SIAGA," jelasnya. 

Sementara itu, pada Plenary 2- Mid Term Review Sendai Framework Beyond Natural Hazards, Fatma menekankan perlunya pendekatan multi hazards lantaran Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam, meski di sisi lain berbagai industri di Indonesia semakin berkembang.

"Indonesia memiliki klaster industri pada hampir semua Pulau seperti Kawasan industri Cilegon di Pulau Jawa, Kawasan industri di Sumatera, Kawasan industri di pulau Kalimantan serta pelbagai industri di Sulawesi dan Papua," imbuhnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT