Hal lain yang tampak, dalam analisa Refly Harun, terkesan Jokowi menantang PDIP.
"Terkesan Jokowi nantang PDIP. Kenapa nantangin? Sebab Jokowi susah tahu bahwa PDIP tidak suka dengan Luhut Binsar Pandjaitan," kata Refly.
Sebab Luhut termasuk tokoh yang tidak disukai oleh PDIP, sejak Pipres 2014.
Ada tiga tokoh yang tidak disuka PDIP, yakni Rini Sumarno, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Andu Widjajanto. Kini Rini Sumarno sudah hilang dari lingkakkran Istana. Luhut Binsar selalu dipercaya Jokowi. Andi sempat menghilang, namun dipercaya lagi, kini jadi Gubernur Lemhanas.
Terhadap Luhut, bahkan beberapa waktu lalu PDIP gencar memberi tekanan, sampai kata-kata untuk ksatria, dan mundur.
Menko Luhut justru semakin perkasa. Setelah ramainya serangan padanya soal Big Data dan penundaan Pemilu, dia malah diberi kepercayaan lagi oleh Jokowi.
"Setelah kontroversi Big Data dan Penundaan Pemilu, Luhut diberi dua kepercayaan lagi oleh Jokowi, yakni soal Lengelolaan Sumber Daya Air, dan gang terbaru soal sengkarut minyak goreng," ujar Refly.
"Alih-alih diberhentikan, sebagaimana saran banyak pihak, termasuk PDIP, Luhut Binsar malah diberi kepercayaadfn lagi," tandas Refly Harun. (Win)