<span style="letter-spacing: 0.2px;">Astagfirullah, </span>Gus Yahya Biarkan Kedubes Inggris Pasang Bendera Pelangi LGBT, Gus Umar: Speechles!

Minggu 22 Mei 2022, 12:26 WIB
Kolase foto Gus Umar dan Gus Yahya. (foto/olahinstagram)

Kolase foto Gus Umar dan Gus Yahya. (foto/olahinstagram)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menanggapi terkait bendera pelangi sebagai simbol LGBT, yang dikibarkan, di Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta.

Diketahui pengibaran bendera LGBT untuk memperingati hari Anti-Homofobia, pada 18 Mei 2022. 

Menanggapi hal tersebut, Gus yahya, mengatakan hal tersebut bukan urusan organisiasi PBNU.

“Silakan urusan mereka, bukan urusan kita,” ujar Gus Yahya usai mengisi sambutan Konbes NU 2022, di Jakarta, Jumat 20 Mei 2022.

Mendengar pernyataan Gus Yahya, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau disapa Gus Umar mengaku terkejut dengan pernyataan Gus Yahya terkait bendera LGBT,  yang hanya membiarkan kedubes Inggris untuk mengibar bendera tersebut.

“Astagfirullah pak Yahya,” kata Umar Hasibuan, dikutip melalui Twitter pribadinya, @UmarChelsea pada Minggu 22 Mei 2022.

22, 2022

Gus Umar merasa tak bisa berkata-kata mendengar Gus Yahya justru mempersilahkan pengibaran bendera LGBT tersebut.

“Jadi kalau semua kantor kedubes yang ada di Indonesia kibarkan bendera LGBT, bapak juga akan bilang silahkan, bukan urusan kita. Speechles,” jelas Gus Umar.

Sebuah Pabrik Kacang Shanghai Gangsar di Tulungagung jadi Korban Si Jago Merah

Sebelumnya, dalam rangka memperingati hari melawan homofobia, bifobia, dan transfobia, kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia terang-terangan mengibarkan bendera LGBT.

“Kemarin, di Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT) – kami mengibarkan bendera LGBT-4 dan mengadakan acara, karena kami semua adalah bagian dari satu keluarga manusia,” tulis keterangan unggahan Instagram resmi milik dubes Inggris, @ukinindonesia.

Untuh diketahui, Inggris merupakan salah satu negara yang telah mendukung aktivitas. Menurut mereka, LGBT adalah hak asasi mendasar.

“Setiap orang, di mana pun, harus bebas untuk mencintai orang yang mereka cintai dan mengekspresikan diri tanpa takut akan kekerasan atau diskriminasi. Mereka seharusnya tidak harus menderita rasa malu atau bersalah hanya karena menjadi diri mereka sendiri,” tukasnya. (Ibriza)

Berita Terkait

News Update