ADVERTISEMENT

Menggelora! Pasca Penolakan UAS, Seruan Presiden Soekarno Stop Perdagangan ke Singapura Kembali Menggema

Sabtu, 21 Mei 2022 20:14 WIB

Share
Kolase foto Presiden Soekarno dan Ustaz Abdul Somad (UAS). (ist/diolah dari google.com)
Kolase foto Presiden Soekarno dan Ustaz Abdul Somad (UAS). (ist/diolah dari google.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ulah Singapura yang membuat marah rakyat Indonesia ternyata bukan soal penolakan Ustaz abdul Somad (UAS) saja.

Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, Jauh sebelumnya Presiden Soekarno juga pernah dibuat geram dengan ulah negara tetangga tersebut. Bahkan Presiden Soekarno dikenal sebagai musuh Singapura.

Tidak satu dua kali saja Soekarno berurusan dengan Singapura, hingga membuat presiden pertama RI itu naik pitam.

Bahkan Soekarno pernah menyebut Singapura dibangun dari kekayaan rakyat Sumatra.

Ucapan tersebut tertulis dalam buku yang berjudul Cakrawala Politik Era Sukarno yang ditulis Ganis Harsono. Saat itu Pemerintah Hindia-Belanda menyerahkan supremasi ekonomi kepada Singapura sebagai jajahan Inggris

Pemerintah Hindia-Belanda terpaksa menerima kenyataan Riau adalah wilayah yang diawasi Singapura.

Peristiwa tersebut pun pun membuat Soekarno naik darah. Kemarahannya memuncak saat berpidato di depan rakyat Sumatra. "Lebih lima puluh persen dari kekayaan Singapura berasal dari kerja keras yang saudara-saudara lakukan," kata Soekarno di hadapan rakyat Sumatra.

"Saudara-saudara membarter barang-barang dengan Singapura, dan dengan itu gedung-gedung pencakar langit bermunculan di negeri itu seperti cendawan tumbuh," kata Soekarno.

Soekarno tidak menyukai transaksi jual beli dengan cara barter tersebut. Ia juga mempertanyakan imbalan apa yang diperoleh rakyat Sumatra dengan sistem perdagangan ekonomi seperti itu dengan Singapura?

"Dan apa imbalannya yang saudara peroleh? Barang-barang plastik murahan, transistor-transistor yang tak bernilai, dan arloji mainan-mainan," ucap Soekarno.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT