LEBAK, POSKOTA.CO.ID - BMKG memprediksi perairan akan terjadi gelombang tinggi di perairan Banten Selatan khususnya Kabupaten Lebak hingga beberapa hari kedepan. Gelombang itu diprediksi mencapai ketinggia 2-4 meter.
Walaupun begitu, ternyata gelombang tinggi itu tidak membuat nyali para nelayan di Kabupaten Lebak menciut. Mereka masih beraktivitas mencari ikan di laut lepas.
Hal itu diungkapkan oleh Wading, seorang nelayan di Kecamatan Wanasallam, Kabupaten Lebak. Katanya, meskipun berbahaya dan membahayakan nyawa, namun para nelayan tidak memiliki pilihan lagi. Mereka tetap harus melaut dan mencari ikan demi keluarga mereka.
"Memang gelombang tinggi itu betul ada, tapi kita di Minggu ini tetap melaut. Karena harus mencari rezeki buat keluarga di rumah," kata Wading saat dihubungi, Jumat 20 Mei 2022.
Wading yang juga sebagai Ketua Koperasi Mina Muara Sejahtera Nelayan, Desa Muara Dua, Kecamatan Wanasalam, menuturkan, gelombang tinggi sendiri merupakan bukan hal yang baru lagi terjadi.
Bahkan, kejadian air laut pasang kerap terjadi dan itu cukup mengganggu aktivitas nelayan.
“Pengalaman saya kejadian ini merupakan kejadian rutin (air laut pasang besar) tiap tahun di bulan kelima ini. Dan dampaknya hanya dirasakan di pinggir pantai saja,” Wading mengungkapkan.
Kendati demikian, Wading tidak menampik dampak gelombang tinggi atau air laut pasang sangat berpengaruh besar terhadap hasil tangkapan para nelayan.
“Betul dampak gelombang air laut pasang ini berpengaruh besar terhadap hasil tangkapannya. Ya berkurangnya cukup banyak jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya,” ujarnya.
“Jumlah nelayan di Desa Muara itu ada sekitar 2.500 sampai 3.000-AN nelayan. Ya mereka selalu kita himbau untuk selalu waspada saat menangkap ikan, tetap kita juga utamakan keselamatan jiwa nelayan itu sendiri,” timpalnya.
Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, sesuai peringatan dini gelombang tinggi yang mencapai 2,5 – 4 meter pesiri pantai selatan oleh BMKG dari tanggal 19 sampai 21 Mei 2022, ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi nelayan maupun para wisata pantai untuk tetap waspada dan selalu mengutamakan keselamatan.