ADVERTISEMENT
Acara Tak Dihadiri Presiden Jokowi, Para Raja dan Sultan di Indonesia Mengaku Kecewa, Padahal akan Serahkan Data Aset Adat
Jumat, 20 Mei 2022 20:49 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Untuk menindaklanjuti arahan presiden itu, forum itu jadi sarana komunikasi antar satu kerjaaan dengan kerajaan lain," ujarnya.
Namun, kata Datuk Juanda, ternyata raja-raja ini memerlukan waktu 4 tahun untuk mengumpulkan data-data tanah kerajaan yang diminta Presiden itu.
Setelah sekian lama, mereka bersusah payah mengumpulkan dan mendata aset-aset tanah adatnya, hari ini kekecewaan menghampiri mereka semua.
Kenyataan tak sesuai harapan yang telah ia rajut selama ini.
"Sebenarnya hari ini, kalau Pak Presiden datang, kita mau menyerahkan data-data itu. Tapi ternyata, tidak satu pun hari ini yang menghadiri acara ini. Presiden tidak mengutus siapapun untuk menerima maklumat dan laporan dari raja-raja terkait kelanjutan pertemuan Istana Bogor itu," kata Ketua Umum LKPASI, Datuk Juanda.
Dia mengaku kecewa. Kekecewaan itu juga dirasakan raja-raja yang hadir dalam simposium itu.
Mereka kecewa lantaran simposium hari ini mereka jadwalkan bakal jadi hari bersejarah bagi para raja sebagai tindaklanjut pertemuan di Istana Bogor.
"Tentunya ini kita sangat-sangat kecewa, Bisa bayangkan bagaimana rasa kecewa itu ketika ini mau diserahkan ternyata tidak ada yang menerima. Karena ini adalah pertemuan lanjutan dari apa yang disampaikan beliau pada tahun 2018," ujarnya.
Pihaknya kecewa berat lantaran kedatangan mereka juga atas biaya sendiri.
Bahkan, kata dia, ada juga raja atau ratu yang datang menggunakan transportasi darat dari luar pulau yang jauh.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT