JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Informasi mengejutkan yang menyinggung Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) belum lama ini beredar di jagat maya.
Paspampres disebut-sebut panik setelah berkas rahasia Jokowi tertinggal di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Amerika Serikat (AS), setelah mengikuti rangkaian KTT Khusus ASEAN-AS di Washington DC, AS.
Informasi tersebut viral melalui sebuah video dan dibagikan lewat pesan singkat berantai WhatsApp.
Namun, kabar tersebut telah dibantah oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Rosan Perkasa Roeslani. Ia memastikan, informasi tersebut tidaklah benar alias hoax.
"Ini hoax," katanya kepada wartawan, dikutip Poskota.co.id dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis 19 Mei 2022.
Dalam video berdurasi 2.08 menit itu dikatakan bahwa kondisi gawat hingga membuat semua Paspampres panik terjadi setelah berkas rahasia Jokowi tertinggal di Hotel Ritz-Carlton, Washington DC, AS.
"Kejadian cukup mengejutkan terjadi pascakepulangan Presiden Jokowi dari Washington DC, Amerika, lantaran menurut informasi Biro Pers ada beberapa dokumen yang tertinggal di tempat Presiden Jokowi dan rombongan menginap," bunyi narasi yang disampaikan seseorang dalam video itu.
Video itu dibuat seolah telah diposting kanal YouTube Kajian Online.
Disampaikan pula bahwa Pemerintah Indonesia telah membuat laporan atas berkas yang tertinggal tersebut. "Namun, pihak Indonesia tidak bisa menyebutkan berkas apa yang tertinggal karena berkaitan dengan rahasia tingkat tinggi negara," katanya lagi.
Bahkan disebutkan, keberadaan dokumen tersebut telah ditemukan pihak keamanan setempat. Akan tetapi karena dokumen ini sangat penting, pihak keamanan pun akan menyerahkannya kepada otoritas yang lebih tinggi untuk terlebih dahulu diperiksa.
Ditambahkannya, hal itu membuat pihak Pemerintah Indonesia kecewa karena berkas penting tersebut tidak langsung diberikan kepada Kedutaan Besar Indonesia dan malah dialihkan ke otoritas keamanan AS.
"Hal ini bisa berbahaya karena berkas tersebut menyimpan berbagai rahasia suatu negara, dan pemerintah Amerika Serikat seharusnya menghormati kedaulatan Indonesia," imbuhnya mengeklaim pernyataan Dubes RI untuk AS, Rosan.
Lihat juga video “25 Orang Meninggal Dunia Akibat Panas Ekstrem di India Mencapai 49,5 Derajat Celsius”. (youtube/poskota tv)
Rosan sendiri telah membantah menyatakan hal tersebut. Ia menegaskan, tidak ada dokumen yang tertinggal.
"Tidak ada dokumen yang tertinggal. Dan saya tidak pernah memberikan pernyataan seperti itu," pungkasnya. (*/ys)