DPR Was-was Program Migor Rakyat Bakal Jadi PHP Lagi

Kamis 19 Mei 2022, 12:00 WIB
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan meninjau pelaksanaan program Migor Rakyat di Jakarta. (Foto: Ist).

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan meninjau pelaksanaan program Migor Rakyat di Jakarta. (Foto: Ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mengingatkan Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN agar serius menyelenggarakan program migor-rakyat. Dirinya was-was jika program ini nantinya bakal berujung PHP lagi terhadap masyarakat. 

Program Migor Rakyat yang dimulai Selasa (17/5/2022) ini adalah penjualan minyak goreng curah tanpa subsidi pemerintah. Slogan program ini adalah "wujud kepedulian pengusaha minyak goreng kepada rakyat". 

Masyarakat dapat membeli langsung ke toko tersebut maksimal 2 liter migor curah per orang per hari dengan harga sesuai HET, yaitu Rp14 ribu per liter.

Hingga saat ini dikatakan sudah ada 1.200 toko atau ritel tradisional di kawasan padat permukiman, yang tersebar di enam provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara.

Mulyanto berharap Kementerian Perdagangan serius melaksanakan program ini, bukan sekedar lips service kepada masyarakat yang terlanjur kecewa dengan tingginya harga jual migor. 

"Kami berharap program ini dapat terlaksana dengan baik. Jangan PHP masyarakat lagi," kata Mulyanto kepada Poskota, Kamis (19/5/2022).

Mulyanto menegaskan kali ini Kementerian Perdagangan harus bisa mewujudkan janji menyediakan migor murah kepada masyarakat. Sebab jika sampai meleset lagi, masyarakat akan semakin kecewa dan tidak percaya pada pemerintah. 

Hingga kini pengelolaan migor curah di Kementerian Perindustrian dengan skema subsidi melalui Dana Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tidak memperlihatkan kemajuan yang berarti. 

Bahkan setelah Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan pelarangan ekspor CPO dan turunannya sekalipun (22/4), tetap saja migor curah langka dan dengan harga yang bertengger di atas HET.

Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per Rabu (18/5) kemarin, menunjukkan harga migor curah masih sebesar Rp 19.100 per kg dari HET yang sebesar Rp. 15.500 per kg.

"Jadi wajar kalau kita meragukan program Mendag yang tanpa subsidi namun dapat menjual migor curah sesuai HET. Apalagi dengan embel-embel yang indah, yakni wujud kepedulian pengusaha minyak goreng kepada rakyat," kata Mulyanto.(*)

Berita Terkait

News Update